Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Babak Belur, Ini Imbauan Jokowi untuk Para Menteri

Jokowi mengatakan purchasing manager’s index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami kontraksi terdalam jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asean.
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ASAFF Tahun 2020 yang diselenggarakan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan hasil kolaborasi antarnegara dan antarpebisnis di kawasan Asia untuk membangun kemandirian pertanian dan ketahanan pangan di Asia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ASAFF Tahun 2020 yang diselenggarakan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan hasil kolaborasi antarnegara dan antarpebisnis di kawasan Asia untuk membangun kemandirian pertanian dan ketahanan pangan di Asia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyoroti soal dampak virus Corona atau Covid-19 terhadap aktivitas manufaktur di Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian banyak negara, tak terkecuali Indonesia. 

“Memukulnya dua sisi sekaligus yaitu sisi permintaan dan sisi suplai, serta sisi penawaran dan sisi produksi,” kata Jokowi dalam saat membuka sidang kabinet paripurna melalui konferensi jarak jauh, Rabu (6/5/2020). 

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan purchasing manager’s index (PMI) manufaktur Indonesia pada April ini mengalami kontraksi terdalam jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asean.

Dia mengungkapkan PMI manufaktur Indonesia di level 27,5. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan Korea Selatan 41,6; Malaysia 31,3; Vietnam 32,7; dan Filipina 31,6.

“Ini hati-hati mengenai indeks manufaktur Indonesia. Untuk itu saya minta menteri-menteri di bidang ekonomi memperhatikan angka-angka yang tadi saya sampaikan secara detail. Mana saja sektor atau subsektor yang kontraksi paling dalam,” ujar Jokowi. 

Untuk sektor yang mengalami kontraksi paling dalam, Jokowi memerintahkan agar segera dicarikan stimulusnya dan dibuat agar tepat sasaran. Selain itu, menteri terkait juga diminta untuk merancang skenario pemulihan di setiap sektor atau subsektor.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, dia mengungkapkan ada beberapa subsektor yang berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2020.

“Sektor pangan minus 0,31. Hati-hati dengan angka ini, sekali lagi, hati-hati dengan angka ini. Apalagi FAO sudah memperingatkan terjadinya krisis pangan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, Jokowi menginstruksikan agar sektor pertanian harus digenjot produksinya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan sektor angkutan udara minus 0,08; pertambangan minyak gas panas bumi minus 0,08; industri barang logam komputer minus 0,07; penyediaan akomodasi minus 0,03; industri mesin dan perlengkapan minus 0,03.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper