Bisnis.com, JAKARTA - Leads Property Services Indonesia menyatakan bahwa pasar ritel tengah mengalami tantangan hebat sepanjang tahun ini akibat dampak virus corona jenis baru atau Covid-19 lantaran sebagian operasional mal ditutup sementara.
Senior Director Leads Property Darsono Tan dalam laporan tertulisnya mengatakan bahwa pasar ritel bisa mengalami kerugian besar apabila Covid-19 belum dapat diatasi dan implementasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terus diperpanjang.
"Penyewa sebetulnya dapat mempertimbangkan penangguhan sewa, diskon atau gratis biaya sewa selama periode tidak produktif ini. Namun, biaya layanan masih wajib [dibayarkan] karena pemilik masih perlu memelihara gedung mereka," ujar Darsono dikutip dalam laporan, Rabu (6/5/2020).
Dia mengatakan bahwa dalam kondisi saat ini, ekspansi pasar ritel kemungkinan besar tidak akan terjadi sepanjang tahun ini karena aktivitas operasional mal juga terbatas.
Darsono mengatakan selama kuartal I/2020, tidak ada pasokan baru yang masuk ke pasar ritel Jakarta, sehingga total pasokan masih di angka 3,29 juta meter persegi. Ruang tambahan kemungkinan akan masuk di akhir tahun seluas 140.500 meter persegi.
Dari segi lokasi, area pusat bisnis (central business district/CBD) Jakarta masih menjadi kontributor utama dengan pangsa pasar 26 persen, diikuti oleh Jakarta Utara 21 persen dan Jakarta Barat 20 persen. Sementara permintaan hanya sekitar 1.766 meter persegi.
Baca Juga
"Angka tersebut berasal dari masa sewa dalam dua bulan pertama di tahun ini mengingat pada bulan Maret banyak pusat perbelanjaan ditutup sementara," tuturnya.
Darsono mengatakan bahwa tingkat hunian tercatat sebesar 93,48 persen atau naik 0,06 poin secara kuartalan, akan tetapi menurun sebesar 0,89 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun tingkat hunian di CBD Jakarta mencapai 93,8 persen atau mengalami peningkatan tipis secara kuartalan dan turun sebesar 1,5 poin dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, tingkat hunian di luar area CBD mencapai 93,3 persen atau tumbuh 0,1 poin secara kuartal, tetapi turun 0,5 poin dibandingkan periode sama tahun lalu.
Darsono mengatakan bahwa pada kuartal pertama, harga sewa di Jakarta tercatat Rp920.500 per meter persegi per bulan atau turun sebesar 0,2 persen secara kuartalan. Harga sewa di area CBD Jakarta tercatat rata-rata Rp1.219.400 per meter persegi per bulan, sedangkan luar CBD mengalami penurunan 0,6 persen secara kuartalan menjadi Rp670.100.
"Pasar ritel telah melambat sejak beberapa tahun yang lalu karena bisnis e-commerce tumbuh pesat. Tuan tanah juga cenderung menstabilkan harga sewa mereka untuk mempertahankan penyewa terlebih beberapa peritel telah mengurangi bisnis mereka selama beberapa tahun terakhir," katanya.