Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terendah dalam 2 Dekade

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 mencapai 2,97 persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 2,97 persen (year on year) pada kuartal I/2020. Pertumbuhan ini menjadi salah satu yang terendah sejak 2001.

Pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2020 merupakan yang pertumbuhan kuartalan terendah sejak kuartal IV/2000. Berdasarkan data OECD, saat itu, PDB Indonesia hanya tumbuh 2,88 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara kuartalan atau dibandingkan dengan kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,41 persen.

"Pergerakan PDB triwulan I/2020 dialami negara-negara lain yang perlambatan yang cukup dalam. Triwulan I/2019 masih tumbuh 5,07 persen, sekarang pertumbuhan 2,97 persen," ujarnya, Selasa (5/52020).

Dia menambahkan, secara historis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 merupakan yang terendah sejak kuartal IV/2001. Namun dia menegaskan, pertumbuhan ekonomi di masa itu tidak bisa dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi hingga kuatal I/2020.

"Ini tidak bisa dibandingkan seperti itu karena situasi sekarang berbeda, penuh ketidakpastian. Kami juga tidak bisa prediksi kapan Covid-19 berlalu," jelasnya.

Pertumbuhan ekonomi dalam tiga bulan pertama 2020 memang tidak bisa dilepaskan dari pandemi virus corona (Covid-19). Salah satu komponen yang mengalami perlambatan pertumbuhan yang tajam adalah konsumsi rumah tangga.

Di kuartal I/2020, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 2,84 persen, melambat dibandingkan dengan kuartal IV/2019 sebesar 5,02 persen. Konsumsi rumah tangga menopang lebih dari 50 persen produk domestik bruto sehingga kinerja konsumsi memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dari seluruh komponen konsumsi rumah tangga, sektor pengeluaran yang masih mengalami pertumbuhan antara lain komponen perumahan, perlengkapan rumah tangga, dan kesehatan.

Sementara itu, komponen makanan dan minuman serta restoran dan hotel mengalami perlambatan akibat adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper