Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpapar Corona, BPS Melaporkan Inflasi April 0,08 Persen

Inflasi April 2020 ini lebih rendah dari inflasi Maret sebesar 0,10 persen. Inflasi tahun kalender per April 2020 sebesar 0,8 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,67 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan April 2020 sebesar 0,08 persen month to month (mtm). Wabah corona membuat penurunan daya beli di sejumlah daerah. Bahkan ada yang mencatatkan deflasi.  

Inflasi April 2020 ini lebih rendah dari inflasi Maret sebesar 0,10 persen. Inflasi tahun kalender per April 2020 sebesar 0,8 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,67 persen.

Dari 90 kota IHK, 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah terjadi di Cirebon, Depok, dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 102,74; 105,84; dan 103,27.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah terjadi di Bogor dan Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86. 

"Inflasi April bulan ini mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya," ujar kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5/2020).

Inflasi April terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, terutama tiga sektor ini ,yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,20 persen.
Adapun, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,42 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,34 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper