Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan memperkirakan tingkat inflasi pada kuartal I/2020 masih terkendali dalam rentang sasaran 3 persen +/- 1 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan penyebaran Covid-19 membuat laju inflasi mengalami tekanan. Pasalnya, ada pelemahan dari sisi permintaan dan produksi.
"Untuk kuartal I/2020, laju inflasi masih di rentang 3+- 1 persen," paparnya, Kamis (30/4/2020).
Pelemahan permintaan terasa terutama komoditas barang tahan lama dan jasa pada momen Ramadan serta Idul Fitri. Selain itu, ada risiko nilai tukar dan kelangkaan bahan baku, sehingga membuat ongkos produksi naik.
Ketersediaan bahan pangan juga menantang baik dari sisi produksi maupun distribusi, terutama saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Ada strategi pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi agar tetap sesuai dengan angka sasaran 2020.
Pertama, keterjangkauan harga. Pemerintah memberikan stimulus bantuan sosial dengan operasi pasar, kebijakan HET, dan harga acuan untuk bahan pangan.
Kedua, ketersediaan pasokan melalui pemenuhan logistik di daerah konsentrasi Covid-19. Cadangan beras Bulog saat ini juga memadai.
Di tingkat ritel, dilakukan pembatasan pembelian. Selain itu, pemerintah akan memberikan relaksasi impor khusus komoditas tertentu.
Ketiga, memastikan kelancaran distribusi. Pengawasan juga dilakukan bersama Polri, kerja sama antar Pemda, dan rekayasan sistem logistik melibatkan BUMN dan BUMD.
Keempat, melakukan komunikasi efektif. Pemerintah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Pusat (TPID dan TPIP) berkoordinasi dan melakukan monitoring stok. Komunikasi bijak juga dilakukan agar masyarakat tidak melakukan panic buying.