Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan sektor properti diprediksi terkoreksi di sepanjang tahun ini menyusul adanya pelbagai hambatan yang mengadang bisnis ini seperti virus corona jenis baru atau Covid-19.
Direktur Pusat Studi Properti Indonesia Panangian Simanungkalit mengatakan bahwa tahun lalu, bisnis properti dipengaruhi oleh kegiatan Pilpres sehingga hanya tumbuh 4 persen. Pertumbuhan tersebut, berada jauh di bawah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun lalu yang mencapai 5,03 persen.
Pihanya memprediksi pertumbuhan sektor properti pada kuartal I/2020 lalu mencapai 5 persen atau sedikit di atas pertumbuhan PDB sekitar 4,75 persen.
"Ini sebenarnya pertanda bahwa sektor properti sudah mulai bersiap untuk pulih pada akhir kuartal keempat tahun 2019 sampai dengan kuartal pertama tahun ini," katanya pada Bisnis.com, Senin (4/5/2020).
Hanya saja, kata dia, adanya virus corona di awal tahun membuat sektor properti harus rela menunda kebangkitannya tersebut. Apalagi, dia memprediksi jika di kuartal II/2020 pertumbuhan sektor properti akan menurun jauh di angka 1,5 persen.
Hal ini mengingat pertumbuhan PDB juga dinilai akan menurun drastis di kuartal kedua yang kemungkinan hanya tumbuh 0,5 persen hingga 1 persen. Maka, pertumbuhan sektor properti juga akan merosot jauh mengingat subsektor yang masih tumbuh di kuartal kedua ini hanya rumah bersubsidi dengan segmen harga di bawah Rp200 juta.
Kemudian, pada kuartal III/2020 atau periode Juli--September, pertumbuhan sektor properti diproyeksikan hanya 2 persen seiring perkiraan pertumbuhan PDB yang kemungkinan akan mulai bersiap untuk pulih dengan perkiraan pertumbuhan hanya sekitar 1,5 persen hingga 2 persen.
Memasuki kuartal IV/2020, dia memprediksi pertumbuhan sektor properti bisa lebih baik dengan kisaran 3,5 persen. Di kuartal ini, lanjut dia, terbuka kemungkinan pertumbuhan PDB akan meningkat menjadi 2,5 persen hingga 3 persen.
"Nah kalau dihitung secara tahunan maka pertumbuhan rata-rata sektor properti tersebut adalah 3 persen dengan asumsi pertumbuhan PDB tahun ini saya perkirakan 2 persen hingga 2,5 persen. Semoga pertumbuhan PDB-nya bisa tercapai tahun ini," tutur dia.
Menurut dia, jika seandainya tidak ada virus corona yang memukul perekonomian Tanah Air maka pertumbuhan sektor properti diproyeksikan bisa mencapai 6 persen hingga 7 persen.