Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur People's Bank of China (PBOC) Yi Gang menjanjikan dukungan untuk ekonomi Negeri Tirai Bambu yang telah terpukul wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Menurut Yi, China harus menjaga likuiditas pada tingkat yang cukup luas dan menawarkan dukungan untuk perusahaan-perusahaan yang terkena dampak Covid-19. Ia juga meyakini bahwa dampak virus mematikan ini terhadap ekonomi China hanya sementara.
“Dampak dari virus tersebut terhadap ekonomi China akan berumur pendek, dan fundamental-fundamentalnya tidak akan berubah,” tulis Yi dalam artikel yang dipublikasikan oleh Economic Research Journal edisi Maret. Tulisannya ini dipublikasikan kembali pada Minggu (26/4/2020) di akun WeChat majalah ChinaForex.
Virus Corona telah menekan ekonomi China masuk ke dalam kontraksi pertamanya dalam beberapa dekade pada kuartal I/2020. Persebaran Covid-19 di seluruh dunia kini membuat negara yang bergantung pada permintaan lokal itu rapuh untuk memacu pemulihan.
“Stimulus makro yang terlalu agresif dapat membawa risiko inflasi dan menyebabkan peningkatan rasio leverage makro yang terlalu cepat,” lanjut Yi mengenai struktur aset keuangan China, seperti dilansir melalui Bloomberg.
China, tambahnya, harus mencapai keseimbangan antara menstabilkan pertumbuhan dan mencegah risiko. Menjaga rasio leverage untuk stabil pada dasarnya adalah pilihan yang tepat.
Baca Juga
Untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada pembiayaan dari bank, China harus mengembangkan pasar pembiayaan langsung khususnya pembiayaan ekuitas. Dia menyarankan agar China mendorong reformasi pada sistem pendaftaran untuk penawaran umum perdana (IPO).
Secara terpisah, Yi menyerukan perubahan jangka panjang di pasar real estat China serta memastikan perkembangan sektor ini yang sehat dan stabil.
Dia juga menuliskan bahwa China harus mengoptimalkan persediaan tanah, juga menciptakan sistem yang transparan dan tahan pada pembiayaan utang pemerintah daerah demi mengurangi ketergantungan pada pendapatan tanah.