Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Corona, Kemendag Fasilitasi UMKM Lakukan Ekspor

UMKM harus bisa mencari peluang pasar yang bisa dimanfaatkan agar bisa bertahan saat aktivitas industri dan perdagangan dunia melemah.
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk tetap memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam melakukan ekspor di tengah pandemi Covid-19.

Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengatakan UMKM harus bisa mencari peluang pasar yang bisa dimanfaatkan agar bisa bertahan saat aktivitas industri dan perdagangan dunia melemah.

"Kami akan terus membantu dan memfasilitasi UMKM yang telah berhasil melakukan ekspor ini, terutama dalam pemenuhan standar kualitas produk sesuai keinginan buyer dan keberlanjutan pengirimannya," kata Kasan dalam siaran pers, Senin (27/4/2020).

Dia menambahkan salah satu UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor adalah CV Sarana Multi Jaya. Transaksi awal sebagai eksportir dilakukan dengan pengiriman rumput laut sebanyak 1 kontainer 20 feet rumput laut kering senilai US$17.000.

Pihaknya menuturkan buyer Korea Selatan yang mengimpor bahan baku rumput laut kering (cottoni, spinosum, dan gracilaria) dari Indonesia tersebut menjual produk hasil olahannya dalam bentuk carrageenan dan agar-agar ke industri makanan jadi. Nantinya, buyer tersebut akan tetap melakukan importasi bahan baku dari Indonesia, sepanjang  dapat menjamin kualitas produk rumput lautnya tetap berkualitas prima.

“Mereka merasa tidak khawatir terhadap wabah pandemi Covid-19, sehingga transaksi kegiatan ekspor rumput laut asal Indonesia ke Korsel tidak terpengaruh," ujarnya.

Sementara, Kepala ITPC Busan Ni Made Kusuma Dewi mengatakan ekspor ini merupakan trial buying sebelum buyer memutuskan apakah akan melanjutkan pada PO berikutnya atau tidak. Keputusan ini didasarkan pada hasil laboratorium mereka terhadap produk tersebut.

Dewi mengatakan, pihak buyer juga menyampaikan kegembiraannya atas kerja keras pihak Indonesia di tengah pandemi Covid-19, karena dengan adanya bahan baku rumput laut dari Indonesia, maka produksi industri perusahaan mereka tetap berjalan dengan lancar dan tidak terkendala.

Hal ini penting, mengingat hasil diproduksi buyer Korea Selatan tersebut merupakan produk makanan yang dibutuhkan di Korea Selatan dan juga menjadi bagian dari produk makanan jadi yang diekspor Korea Selatan ke mancanegara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data dari Korea International Trade Association (KITA) pada Maret 2020, terjadi penurunan ekspor Indonesia ke Korsel (YoY) sebesar 14,6 persen atau senilai US$2,11 miliar dibandingkan Maret 2019 yang mencapai US$2,47 miliar. Namun demikian, di tengah pandemi Covid-19, ekspor sepanjang Maret 2020 naik 1,4 persen (MoM) menjadi US$756,38 juta dari US$745,96 juta.

Beberapa produk ekspor Indonesia ke Korea Selatan seperti produk kelautan mengalami sedikit peningkatan seperti rumput laut (HS 1212). Pada Januari-Maret 2020, ekspor produk ini mencapai US$3,51 juta atau meningkat sebesar 11,6 persen (YoY). Khusus pada Maret, meningkat 56,5 persen (MoM) yang mencapai US$910.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper