Bisnis.com, JAKARTA – Operasional mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Sikomandan yang menyediakan bantuan beras sejauh ini bakal difokuskan di wilayah Jabodetabek. Kementerian Pertanian memastikan penyaluran beras menyasar masyarakat terdampak wabah COVID-19.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemukakan bahwa pihaknya bakal menyiapkan 1,2 ton beras yang disalurkan melalui delapan mesin ATM yang tersebar di Jabodetabek. Masyarakat nantinya dapat mengakses beras secara gratis. Setiap orang dapat mengambil maksimal 1,5 kg dalam sehari.
"Uji coba dilakukan di Jabodetabek dan letaknya ada di Kodim. TNI Angkatan Darat akan membantu pendataan penerima dan pendistribusian beras bagi mereka yang membutuhkan," kata Syahrul dalam keterangannya yang dikutip Jumat (24/4/2020).
Adapun, lokasi ATM beras tersebut hingga saat ini telah tersedia di delapan lokasi Komando Distrik Militer TNI Angkatan Darat. Yakni lima unit di DKI Jakarta, serta tiga unit lainnya di Bekasi, Tangerang, dan Depok. Dalam waktu dekat, unit ATM beras akan beroperasi di dua Kodim wilayah Bogor.
"Mesin ini hanya bisa diakses oleh masyarakat tidak mampu atau terdampak COVID-19 yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan di sekitar wilayah Kodim," kata Syahrul.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Gatut Sumbogodjati menambahkan bahwa mesin ATM beras tersebut sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh Kementan melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian.
Baca Juga
Pemilihan wilayah Jabodetabek sendiri dilakukan dengan pertimbangan bahwa kawasan ini merupakan zona merah COVID-19. Dia menjelaskan bahwa pihak yang memperoleh akses ATM beras bisa berasal dari masyarakat yang berstatus Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program bantuan sosial Kementerian Sosial atau di luar itu.
"Kita sudah tentukan kriterianya. Lalu Kodim yang akan mendata dan mengonfirmasi ke kelurahan dan kecamatan setempat," kata Gatut.
Setelah masyarakat penerima terdata, piham Kodim disebut Gatut akan memberi kartu akses ATM beras yang disediakan oleh Kementerian Pertanian. Gatut pun menambahlan bahwa beras yang digunakan tak hanya berasal dari pengadaan Kementerian Pertanian, namun juga dipasok oleh mitra perusahaan yang menjalankan program CSR.
"Untuk tahap pertama BNI menjadi mitra pertama pertama yang secara resmi akan ikut memasok beras ke ATM Sikomandan," ujarnya.