Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian merencanakan pengadaan bilik serupa anjungan tunai mandiri (ATM) yang berisi beras untuk diakses masyarakat terutama untuk kaum duafa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan berdasarkan perhitungan yang dilakukan kementeriannya, kebijakan itu membutuhkan dana hingga ratusan miliar. Untuk itu dia berencana menunda berbagai program kerja, agar anggaranya dapat digunakan untuk pengadaan ATM beras.
"Kemarin saya minta dihitungkan staff saya [untuk pengadaan ATM beras]. Hasilnya, kita harus menyediakan sekian ratusan miliar. Saya bilang tidak masalah kita akan tunda dulu yang lain. Nanti ATM beras ini kalau diakses masyarakat bisa keluar 1,5 kilogram," katanya dalam acara kerjasama penyediaan dan pendistribusian Pangan Protein Hewani, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga
Syahrul mengemukakan selain berupaya menyediakan ATM beras, dia juga akan meminta tiap kepala daerah di 34 wilayah untuk melaporkan ketersediaan pangan, terutama 11 produk pangan dasar dan hasil ternak. Hal itu dibutuhkan sebagai strategi untuk menghadapi pandemi covid-19 dan persiapan Ramadan-Lebaran 2020.
Menurut Syahrul kerjasama penyediaan dan pendistribusian pangan ini akan terus digencarkan di setiap daerah guna menjamin masyarakat mendapatkan kemudahan bahan pangan. Dalam hal ini selain mitra penyedia pangan, Kementan juga menggandeng layanan ojek daring Grab.
"Kalau sampai saat ini dari laporan yang saya dapat, secara umum pasokan pangan kita aman di setiap daerah. Pada intinya kita harus terus bekerjasama untuk melawan virus ini," ujarnya.