Bisnis.com, JAKARTA — Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia mencatat bahwa pasok ruang perkantoran di kawasan pusat bisnis di Jakarta mengalami penurunan sepanjang kuartal I/2020.
Director and Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam laporannya menyatakan bahwa selama kuartal I/2020 pasokan baru di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) Jakarta hanya tercatat 75.000 meter persegi dari proyek World Capital Tower.
Dari laporan tersebut, indikasi penurunan pasar perkantoran disebabkan oleh dampak virus corona jenis baru atau Covid-19 yang mewabah di Indonesia dan sejumlah negara lain.
Di sisi lain, Arief menjelaskan bahwa total pasokan sepanjang tahun di CBD bisa mencapai 320.000 meter persegi. Hanya saja, tak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi koreksi di tengah Covid-19 yang belum mereda.
"Penundaan kemungkinan akan terjadi pada beberapa proyek konstruksi akibat COVID-19. [Penundaan] terutama yang masih dalam tahap awal atau pengembangan," tutur Arief dalam laporan tertulis, Selasa (21/4/2020).
Sementara itu, permintaan ruang perkantoran juga terjadi penurunan yang cukup signifikan. Cushman & Wakefield mencatat penurunan itu terlihat sejak akhir Februari lalu dengan adanya penundaan transaksi.
Baca Juga
Selain itu, beberapa penyewa juga memutuskan untuk membatalkan kesepakatan yang tengah berlangsung karena kondisi yang memburuk yang salah satunya lantaran operasional kantor berkurang ditambah adanya pembatasan di Jakarta.
"Banyak perusahaan telah menangguhkan rencana relokasi maupun ekspansi serta menerapkan sikap wait and see," katanya.
Kendati demikian, Arief mengatakan bahwa pihaknya masih mencatat adanya transaksi seluas 12.600 meter persegi selama kuartal pertama yang sebagian besar terjadi pada Januari hingga pertengahan Februari.
Hanya saja, transaksi tersebut dinilai merupakan transaksi terendah secara kuartal dalam 4 tahun terakhir. Dengan demikian, secara keseluruhan tingkat okupansi kantor CBD di Jakarta hingga Maret 2020 mengalami penurunan menjadi 74,6 persen.
Adapun, terkait dengan harga sewa, masih relatif stabil sepanjang Januari hingga Maret dengan kisaran harga sewa Rp299.000 per meter persegi per bulan.
Jika melihat kondisi saat ini, tarif sewa diharapkan dapat menurun seiring dengan melemahnnya permintaan. Pemilik gedung juga kemungkinan mulai mencari alternatif penundaan pembayaran atau biaya layanan dan potongan harga kepada penyewa di tengah ketidakpastian seperti sekarang ini.