Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Milenial Berpendapatan Rendah Paling Tergoda Mudik

Kaum milenial atau orang muda berusia 17-29 tahun berpotensi mendominasi postur pemudik Lebaran pada Mei mendatang sekalipun pemerintah membuat kebijakan menahan arus mudik agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas ke daerah-daerah.
Penumpang kereta api Tawang Jaya Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 Lebaran 2019, arus balik pemudik yang tiba di Stasiun Pasar Senen mulai mengalami peningkatan./ANTARA FOTO-Reno Esnir
Penumpang kereta api Tawang Jaya Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 Lebaran 2019, arus balik pemudik yang tiba di Stasiun Pasar Senen mulai mengalami peningkatan./ANTARA FOTO-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA – Kaum milenial atau orang muda berusia 17-29 tahun berpotensi mendominasi postur pemudik Lebaran pada Mei mendatang sekalipun pemerintah membuat kebijakan menahan arus mudik agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas ke daerah-daerah.

Berdasarkan hasil Survei Katadata Insight Center (KIC) tentang perilaku mudik, yang dirlis di Jakarta, Senin (20/4/2020). Survei terhadap 2.437 responden pengguna internet di seluruh provinsi ini mencatat mayoritas responden 63 persen tidak akan mudik pada Lebaran tahun ini. Namun masih ada 12 persen yang menyatakan ingin mudik, 21 persen belum mengambil keputusan dan 4 persen lain sudah lebih dahulu pulang kampung.

Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri, Ph.D menyatakan proporsi yang berencana mudik sebesar 12 persen memang terkesan kecil. Namun mengingat jumlah pemudik tahun lalu sebesar 18,3 juta orang maka pada 2020 jumlah pemudik berpotensi mencapai 3 juta orang di masa musim virus corona ini.

“Jadi penting perhatikan mereka yang menyatakan akan mudik dari hasil survei ini,” ujar Mulya.

Survei KIC secara online pada 29-30 Maret 2020 mengungkap profil masyarakat yang berpotensi nekad mudik tanpa menghiraukan imbauan pemerintah.

Analisis lebih mendalam menunjukkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendapatan mempengaruhi hasrat mudik. Adapun responden yang berjenis kelamin laki-laki, berusia muda, dan berpenghasilan menengah-rendah cenderung memilih tetap mudik, sudah mudik duluan, atau belum memutuskan mudik.

Dari 12% yang berencana mudik, terbanyak adalah karyawan swasta sebesar 35,6% persen, dan PNS/ASN sebesar 23,4 persen. Hampir 50 persen responden berstatus Sosial Ekonomi pendapatan menengah-rendah. Menurut Mulya, pada masa pandemi yang mengharuskan pembatasan jarak sosial, kaum usia muda dan penghasilan rendah rentan mengalami penurunan pendapatan, bahkan PHK.

Dari sisi usia, yang terbanyak akan mudik kelompok usia 17-29 tahun sebesar 44,5 persen. Sisanya 30-40 tahun sebesar 33,5 persen, 41-50 tahun 18,1 persen, dan 51 tahun ke atas 3,9 persen. Sedangkan dari sisi jenis kelamin, laki-laki lebih dominan dibanding perempuan sebesar 62,6 persen dibanding perempuan sebesar 37,4 persen.

Gelombang mudik sebenarnya dimulai sejak kasus pertama pandemi Covid-19 di Indonesia pada 1-5 Maret 2020, dan meningkat tajam saat pemerintah mengeluarkan seruan pembatasan aktivitas di luar rumah alias social distancing pada 16-20 Maret 2020.

Sebanyak 34,1 persen dari mereka pulang duluan pada pekan itu. Mayoritas berstatus pelajar atau mahasiswa sebanayk 39,4 persen, diikuti oleh karyawan swasta sebesar 23,1 persen.

Selain itu, survei ini juga menemukan pekerja sektor informal, seperti pedagang kecil, penjaga toko, pekerja dan pemilik warung makan juga sudah mudik duluan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper