Bisnis.com, JAKARTA - PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) melakukan sejumlah strategi efisiensi guna menghadapi tantangan virus corona yang menghadang para pengusaha otobus (PO).
Managing Director LRNA Dwi Rianta Soerbakti menuturkan Lorena Transport adalah salah satu perusahaan transportasi yang beruntung karena memiliki kewajiban ke bank/leasing yang relatif kecil.
Perseroan diklaim tidak terlalu terjerat dalam permasalahan penyelesaian kewajiban ke bank atau kredit leasing. Tentu kondisi ini berbeda dengan PO yang masih bertumbuh dan memiliki kredit leasing cukup besar.
"Strategi yang kami lakukan adalah untuk divisi antarkota antarprovinsi [AKAP] dan TransJabodetabek [Commuterlines], kami turunkan jumlah bis yang beroperasi dan melakukan evaluasi harian terhadap potensi penumpang yang masih ada," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (20/4/2020).
Dia menambahkan pola operasi bus juga dilakukan penyesuaian oleh perseroan yang sudah melantai di bursa ini. Melalui penyesuaian tersebut, rute-rute yang telah dipilih untuk beroperasi, menjadi lebih efisien.
Selain itu, lanjutnya, rute-rute angkutan bandara yang dilayaninya atau Jabodetabek Airport Connexion dan Jabodetabek Residence Connexion untuk sementara dihentikan guna mendukung efisiensi perusahaan.
Baca Juga
"Kami juga melakukan efisiensi di segala bidang termasuk mengatur sif kerja para karyawan baik di pusat maupun di cabang-cabang. Jadi, tidak ada PHK di kami," katanya.
Di sisi lain, dia menyebut insentif dari pemerintah sejauh ini belum terasa. Walaupun, pihaknya sudah menyuarakan beberapa permintaan kepada Kemenhub dan Kemenkeu melalui Organda ataupun secara langsung.