Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kritik Pedas Untuk Kinerja BKPM, ini Kata Pengusaha

Wakil Komisi Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Achmad Widjaja mengatakan dalam kondisi saat ini simulasi hasil investasi yang terburuk adalah hal yang biasa saja bagi pelaku usaha. 
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha menilai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) perlu berbenah dan menyelesaikan pekerjaan rumah guna mengakselerasi iklim investasi di Indonesia.

Wakil Komisi Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Achmad Widjaja mengatakan dalam kondisi saat ini simulasi hasil investasi yang terburuk adalah hal yang biasa saja bagi pelaku usaha. 

Pasalnya, jika menilik kinerja BKPM hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan untuk mengubah iklim investasi di Tanah Air.

"BKPM kita dari zaman ke zaman tidak pernah berhasil mencari investor galak dalam manufaktur, hanya startup dan trading semua, beda dengan Thailand atau Vietnam. Apalagi ada Covid-19 ini BKPM harus mempunyai pola pikir yang luas tidak sebatas administrasi negara tetapi pengembangan industri yang besar dari hulu ke hilir," katanya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).

Achmad mengemukakan saat ini investasi yang banyak dikejar di Indonesia kebanyakan hanya dari industri hilir. Dengan wabah nantinya tentu akan mudah mencari alasan pada Presiden akan kondisi geliat investasi yang menurun atau hilang dari yang ditargetkan.

Padahal, lanjut Achmad, saat ini Indonesia memiliki 140 duta besar yang dapat membantu BKPM menarik para investor raksasa yang memiliki prospek berkepanjangan di sini.

Upaya komunikasi itu pun bisa dilakukan dalam setiap kondisi. Apalagi saat ini sedang sulit mengharapkan peningkatan aktivitas investasi.

"Kepala BKPM sekarang juga sudah berasal dari dunia usaha seharusnya sudah lebih mengerti bagaimana seharusnya pengembangan investasi dari hulu ke hilir yang baik di Indonesia," ujarnya. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan proyeksi oleh BKPM yang memiliki skenario terburuk jika covid-19 berlanjut adalah hal yang wajar dan sudah tergambar.

Pasalnya dalam kondisi saat ini akan sulit mengharapkan dunia usaha melakukan ekspansi atau investasi baru. Pandemi yang menyerang fisik manusia ini akan sulit dihindarkan untuk menahan laju ekonomi jika tidak segera selesai.

"Kalau soal ekonomi mungkin mudah bisa pakai stimulus dan lain hal, tetapi ini yang kita sedang hadapi adalah krisis berbeda dan berbahaya bagi manusianya. Jadi, potensi kehilangan investasi itu sudah pasti hal yang bisa ditebak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper