Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani : Ini Alasan Mengapa Banyak Negara Minta Bantuan IMF

IMF menyatakan 100 dari 189 anggota IMF, yang separuhnya adalah negara berpenghasilan rendah, kini telah menghubungi pemberi pinjaman global itu untuk mendapatkan dana darurat
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan alasan dibali banyaknya negara-negara yang mulai antre meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF).

Dia mengungkapkan gejolak di pasar keuangan membuat investor dan pelaku pasar panik. Alhasil, investor memilih untuk memegang safe haven.

Kondisi ini memicu capital outflow dari berbagai negara, terutama emerging countries.

"Ini yang menyebabkan banyak negara minta bantuan IMF karena semua negara tertekan balance of payment dan cadangan devisanya," tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (17/4/2020).

Sebelumnya, IMF menyatakan 100 dari 189 anggota IMF, yang separuhnya adalah negara berpenghasilan rendah, kini telah menghubungi pemberi pinjaman global itu untuk mendapatkan dana darurat

Sejauh ini, IMF baru menyediakan dana bantuan pinjaman sebesar US$1 triliun untuk membantu negara anggota dalam menangani pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Akan tetapi, Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath menilai akan lebih banyak lagi dana diperlukan bila krisis mencapai negara-negara berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper