Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Panen, APTI Harap Pemerintah Tahan Impor Tembakau

Petani tembakau khawatir pabrik rokok akan mengurangi kuota pembelian hasil panen karena dampak kebijakan penaikan cukai dan pelemahan ekonomi imbas corona.
Buruh mengangkat daun tembakau kering untuk disortir di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Praya, Lombok Tengah,NTB, Kamis (7/9)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Buruh mengangkat daun tembakau kering untuk disortir di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Praya, Lombok Tengah,NTB, Kamis (7/9)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) berharap pemerintah segera memberlakukan rekomendasi teknis impor tembakau agar bisnisnya tidak turut terdampak pandemi Covid-19.

Ketua APTI Agus Parmuji khawatir pemerintah akan membuat kebijakan yang tidak prokedaulatan bagi petani tembakau dengan membuka kran impor seluas-luasnya tanpa koordinasi dengan pelaku pertembakauan. Terlebih, saat ini seluruh elemen masyarakat sedang berjuang bersama menghadapi pandemi.

"Kami berharap pemerintah untuk segera mengaplikasikan Permentan No. 23/2019 tentang Rekomendasi Teknis Impor Tembakau demi melindungi kedaulatan petani tembakau nasional," kata Agus, Rabu (15/4/2020).

Dia mengaku masih percaya pihak pabrik tetap membeli tembakau nasional pada masa panen tembakau. Namun, dikhawatirkan mereka akan mengurangi kuota pembelian karena dampak dari kebijakan kenaikan cukai dan pelemahan ekonomi imbas corona.

Hal tersebut, lanjutnya, mungkin saja terjadi sebagai akibat dari penurunan volume penjualan rokok bagi masing-masing produsen. Perlu ada sistem dan mekanisme tentang tata niaga yang tidak melanggar aturan dan anjuran pemerintah jelang masa panen tembakau.

"Hal itu yang sangat kami khawatirkan dengan posisi dan kondisi saat ini tentang arah kebijakan pemerintah," ujarnya.

Agus berharap semoga wabah cepat berakhir dan pemerintah pusat di lintas kementerian segera membuat kebijakan yang sehat prokedaulatan petani tembakau nasional dengan mempertimbangkan usulan dan masukan petani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper