Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Kece Mana, Diskon Listrik atau Harga BBM Turun?

Pemerintah selektif menerbitkan stimulus energi. Berharap, insentif yang ada tidak sia-sia.
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta, Senin (31/9). Bisnis/Nurul Hidayat
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta, Senin (31/9). Bisnis/Nurul Hidayat

Pemerintah terus mencari cara untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Berharap, roda ekonomi tidak ikut terdampak terlalu parah.

Baru-baru ini pemerintah memberikan stimulus keringanan biaya listrik di tengah pandemi Covid - 19.

Pemerintah membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan yang jumlahnya sekitar 24 juta pelanggan.

Selain itu, bagi pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen selama periode yang sama. Saat ini jumlah pelanggan memakai listrik 900 VA sekitar 7 juta pelanggan.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan nilai berkisar Rp3,2 triliun - Rp3,5 triliun datang dari 24 juta pelanggan listrik 450 VA yang dikalikan tagihan rata-rata Rp36.000 bernilai Rp864 miliar per bulan.

Kemudian untuk 7 juta pelanggan listrik 900 VA diskon 50 persen, dengan rata-rata penggunaan Rp60.000 ber bulan, sehingga totalnya Rp210 miliar.

"Kalo dikalikan 3 bulan maka Rp3,2 triliun, kenapa Rp3,5 triliun, itu kami sediakan ruang sekiranya nanti ada himbaun untuk di rumah dan kemungkinan konsumsi listrik di rumah tangga akan sedikit meningkat," katanya, Rabu (1/4/2020).

Di sisi lain, pada saat ini, kondisi harga minyak dunia saat ini sedang terperosok cukup dalam. Presiden Joko Widodo juga sempet menyoroti momentum tersebut terhadap dampak ekonomi dalam negeri.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian terkait untuk melakukan penyesuain harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Hal tersebut seiring dengan merosotnya harga minyak dunia.

Lantas, setelah penurunan tarif listrik, apakah penurunan harga BBM akan mendorong perekonomian dalam negeri?

Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho menilai dengan kondisi masyarakat yang harus melakukan aktivitasnya dari rumah, maka kebijakan diskon tarif listrik dinilai mampu mendorong daya beli masyarakat.

Menurut dia, banyak masyarakat yang berada di rumah dalam skala yang besar pada saat ini, sehingga membuat konsumsi listrik rumah tangga akan terus meningkat ketika wabah ini masih terus berlangsung.

“Kita perlu berhati-hati agar stimulus yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran. Untuk sekarang tentu kita mencoba agar masyarakat tetap mengonsumsi dengan keterbatasan mobilitas dan restriksi kesehatan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/4/2020).

Sementara itu, untuk penurunan harga BBM dinilai tidak memberikan pengaruh yang besar pada saat ini mengingat mobilitas masyarakat yang menurun.

Di samping itu, untuk bahan pangan, ketersediaan pasokan akan lebih besar dampaknya dibandingkan dengan harganya di pasarang yang salah satunya dipengaruhi oleh harga BBM.

“Jika diberikan penurunan tentu bukan karena instrumen kebijakan pemerintah tapi lebih karena harga minyak dunia yang juga turun. Jadi biarkan mekanisme pasar yang bekerja untuk BBM,” jelasnya.

Ekonom CORE Indonesia Mohammad Faisal berpendapat tarif listrik dan tarif BBM memilikii peran besar terhadap biaya hidup dan biaya produksi masyarakat. Namun, hal yang perlu dicermati adalah golongan listrik dan jenis BBM jenis apa yang akan diturunkan.

Menurut Faisal, dengan momentum harga minyak dunia yang sedang rendah saat ini, maka penurunan BBM akan memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi Indonesia.

Pasalnya, dengan harga BBM yang rendah, nantinya diharapkan bisa membuat harga bahan pangan menjadi turun.

“Penurunan harga BBM akan lebih membantu golongan berpendapatan menengah dan rendah. Dan waktunya tepat karena harga minyak dunia sedang jatuh dan diperkirakan akan tetap rendah di tahun ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper