Bisnis.com, JAKARTA – Ketika pasar properti lesu, para pengembang maupun operator properti pasti berlomba-lomba membanting harga melalui pemberian gimik atau program-program pembiayaan tertentu agar bisa menarik lebih banyak pembeli. Namun, nyatanya hal itu tak berlaku di tengah pandemi corona.
Sejumlah pengembang menyebut mereka tidak mempunyai strategi khusus untuk mendorong pemasaran produk-produknya di tengah kondisi sekarang ini. Seperti yang disampaikan General Manager Marketing PT Pancakarya Griyatama Hene Putro yang menyebutkan bahwa pihaknya tidak memberi gimik khusus.
“Untuk sekarang yang penting kami jaga hubungan baik dengan konsumen, terus di-follow up karena pembelian properti sepertinya tidak akan menjadi kebutuhan utama di kondisi sekarang ini,” katanya kepada Bisnis, Jumat (3/4/2020).
Hene menyebutkan penjualan terutama di proyek miliknya yakni Apartemen Skandinavia Tangerang memang mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah Indonesia dikonfirmasi tercemar wabah corona.
Kendati demikian, pengembang tidak melakukan revisi target maupun koreksi harga. Hene menyebutkan bahwa pengembang akan memacu penjualan ketika kondisi sudah kembali normal dan pasar kembali aktif.
Pancakarya juga berharap dalam 3 bulan ke depan bisa menggenjot penjualannya lewat berbagai strategi yang sudah disiapkan.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) Olivia Surodjo juga menyebutkan bahwa perusahaan tidak menggunakan gimik khusus untuk menggenjot penjualan di tengah serangan wabah seperti sekarang ini.
“Mau diberikan kemudahan seperti apa pun, kalau fokus utama alokasi biayanya tidak untuk beli rumah, apalagi di kondisi sekarang ini ya, tidak akan menghasilkan apa pun juga,” ungkap Olivia.
Menurutnya, fokus masyarakat sekarang adalah menjaga agar konsumsinya tidak berlebihan, menyimpan dana-dana, dan mengamankan diri di tengah wabah dan imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
“Nanti kami genjot kalau sudah kembali normal saja,” tuturnya.