Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 736.430 pelanggan PLN di Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu dipastikan mendapat keringanan biaya listrik sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi dari wabah virus corona.
General Manager PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB), Daryono, mengatakan jumlah pelanggan itu terdiri dari 500.191 pelanggan dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 236.239 pelanggan rumah tangga daya 900 VA.
“Pelanggan yang termasuk dalam kebijakan ini adalah masyarakat kurang mampu sesuai Basis Data Terpadu (BDT) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),” katanya, Kamis (2/4/2020).
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan biaya listrik bagi pelanggan listrik golongan 450 VA akan dibebaskan selama 3 bulan ke depan terhitung mulai bulan April 2020. Selain itu, pelanggan 900 VA golongan bersubsidi juga akan diberikan diskon tarif sebesar 50% dengan masa pemberlakuan yang sama.
“Tentu kita dukung penuh program pemerintah, dan kita ikuti sesuai petunjuk dan arahannya,” katanya.
Dia memaparkan PLN sebagai operator yang menjalankan kebijakan pemerintah, tidak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang berhak atau tidak berhak menerima pembebasan dan pemotongan biaya rekening listrik.
Daryono memerinci, untuk wilayah Sumsel ada sebanyak 295.067 pelanggan rumah tangga daya 450 VA yang akan mendapatkan pembebasan biaya rekening listrik dan sebanyak 161.742 pelanggan rumah tangga daya 900 VA yang akan di diskon 50 persen.
Untuk wilayah Jambi terdapat 96.334 pelanggan daya 450 VA dan 31.851 pelanggan daya 900 VA, sedangkan wilayah Bengkulu ada sebanyak 108.790 pelanggan daya 450 VA dan 42.646 pelanggan daya 900 VA.
Dia mengatakan kebijakan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi global Covid-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian.
“Harapan kami, kebijakan pemerintah ini bisa membantu mengurangi beban masyarakat kurang mampu,” katanya.
Selain itu, Daryono menambahkan, keringanan biaya itu juga sejalan dengan imbauan pembatasan kontak fisik yang mendorong masyarakat tetap di rumah untuk mencegah penularan yang makin luas.
“Jadi masyarakat, khususnya yang tidak mampu, tidak harus khawatir dalam menggunakan listrik selama masa sulit ini,” katanya.