Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik menyatakan kenaikan harga emas perhiasan, bawang bombay dan gula pasir jadi pendorong inflasi sebesar 0,10 persen pada Maret 2020.
Menurut komponen, tiga kompinen hanya 1 yang mengalami inti sebesar 0,19 persen. "Inflasi inti [dipengaruhi] emas perhiasan, bawang bombay, dan gula pasir. kita tahu pergerakan harga emas dipengaruhi internasional," tutur Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (1/4/2020).
Menurutnya, kondisi harga diatur pemerintah adminitered price deflasi, sementara ada penurunan tarif angkutan udara. Di sisi lain, masih ada kenaikan rokok kretek dan rokok filter.
Menurut kelompok, dari 11 kelompok pengeluaran yg ada, dua komponen mengalami deflasi, yakni transportasi dan informasi komunikai dan jasa keuangan. Suhariyanto mengatakan komoditas yang memberikan sumbangan andil inflasi tinggi yakni makanan minuman andil inflasi 0,03 persen.
Kenaikan dominan terjadi di telor ayam ras (0,03 persen), bawang bombay (0.03 persen) dan gula pasir (0.02 persen). Selain itu, rokok kretek filter mengalami kenaikan 0.01 persen.
Di sisi lain, komoditas yang mengalami penurunan harga cabai merah menurun drastis, cabai rawit.
"kemudian, [untuk deflasi] mempunyai andil cukup besar itu transportasi. dimana transport maret 2020 mengalami deflasi 0,43 persen sumbangan 0.05 persen," katanya.
Komoditas yang paling dominan adanya penurunan tarif angkutan udara. kelompok lain, penyediaan makanan minuman dan restoran inflasi 0,03 persen. Adapun, kenaikan harga juga terjadi di nasi dan lauk pauk.