Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Masuk Resesi Tajam, Ini Sejumlah Proyeksinya

Amerika Serikat diperkirakan akan memasuki resesi yang tajam. Beberapa ekonom memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) AS akan menuju penurunan kuartalan terburuknya sejak tahun 1947.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat diperkirakan akan memasuki resesi yang tajam. Beberapa ekonom memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) AS akan menuju penurunan kuartalan terburuknya sejak tahun 1947.

Langkah-langkah membendung wabah virus corona (Covid-19) telah memaksa aktivitas perekonomian Negeri Paman Sam untuk berhenti tiba-tiba. Banyak bisnis ditutup, jutaan pekerjaan pun terancam terpangkas.

Sebagian ekonom memperkirakan penurunan yang parah untuk PDB kuartal II/2020. Kemudian, ekonomi AS akan rebound pada paruh kedua tahun ini seiring dengan meredanya pandemi virus corona.

Sementara itu, sebanyak total 3,28 juta orang telah mengajukan asuransi pengangguran dalam pekan yang berakhir pada 21 Maret. Angka ini mencapai lebih dari empat kali lipat rekor sebelumnya.

Banyak ekonom melihat tingkat pengangguran sebesar 3,5 persen pada bulan Februari akan meningkat sebesar dua kali bahkan tiga kali lipat dalam beberapa bulan mendatang.

Segala estimasi tentang pertumbuhan ekonomi AS, tentu saja, berkembang dengan cepat ketika angka kematian akibat Covid-19 berubah setiap jam, dan beberapa dapat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi.

Berikut adalah beberapa estimasi terbaru untuk PDB AS, seperti dilansir dari Bloomberg.

Prediksi PDB AS

Ekonom

Kuartal I/2020

Kuartal II/2020

Tingkat Pengangguran Kuartal II/2020

Komentar

Goldman Sachs (31 Maret)

-9 persen

-34 persen

13,2 persen

Penyebaran virus yang lebih lambat serta adaptasi oleh para bisnis dan individu akan mempersiapkan tahap untuk pemulihan bertahap dalam output mulai pada bulan Mei/Juni.”

Deutsche Bank (30 Maret)

-2,2 persen

-33 persen

12 persen

Kami yakin bahwa pemulihan yang diharapkan dalam aktivitas akan terjadi bertahap karena langkah pemberantasan virus tetap tidak pasti untuk beberapa waktu.”

NatWest Markets (30 Maret)

-3 persen

-32,1 persen

12,9 persen

"Apa yang lebih penting daripada laju kontraksi pada kuartal II adalah kecepatan dan besarnya rebound pada paruh kedua tahun ini."

JPMorgan Chase (25 Maret)

-10 persen

-25 persen

8,5 persen

Efek ekonomi semakin meluas, mulai dari kegiatan yang minim jarak sosial dalam konsumsinya seperti travel, hingga yang tidak memiliki jarak sosial dalam produksi.”

Wells Fargo (25 Maret)

1,2 persen

-14,7 persen

7,3 persen

Tidak diragukan lagi [jumlah kasus konfirmasi Covid-19] akan menanjak jauh lebih tinggi dalam beberapa hari dan pekan mendatang.”

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper