Bisnis.com, JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mendorong tiga langkah pemusatan untuk menekan dampak virus Corona serta menjaga sistem keuangan.
"Kita pusatkan perhatian pada 3 hal, kesehatan dan kemanusian, jaring pengaman sosial untuk msayarakat terbawah, dan melindungi sektor ekonomi dari situasi sulit," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pemaparan live KSSK, Rabu (1/4/2020).
Selain itu, KSSK akan berusaha melindungi juga sektor keuangan agar tidak terjadi krisis di sektor tersebut.
Baca Juga
Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp405,1 triliun untuk mengendalikan penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) di Indonesia. Anggaran tersebut juga digunakan untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi virus tersebut.
Jokowi menjabarkan bahwa Rp75 triliun dari anggaran itu akan dialokasikan untuk belanja bidang kesehatan. Sebanyak Rp110 triliun untuk perlindungan sosial atau bantuan sosial. Kemudian Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat.
“Sebesar Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional termasuk restrukturisasi kredit serta penjaminan pembiayaan dunia usaha, terutama usaha mikro, usaka kecil, dan usaha menengah,” kata Jokowi melalui video conference dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020).