Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha menilai Purchasing Managers Index atau PMI Maret yang tercatat terendah sepanjang sejarah atau 45,3 masih akan menurun pada periode April hingga Mei 2020 selama pandemi COVID-19 masih terus melaju.
Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Johnny Darmawan mengatakan pihaknya memang telah memprediksi PMI Maret Indonesia akan anjlok setelah Februari masih bagus pada 51,9.
"Desember sampai Januari banyak pembatasan impor lalu Februari bahan baku sudah masuk dan kegiatan ekspor masih lancar lalu Maret mulai COVID-19 jadi memang pasti PMI menurun. Namun, saya kira masih akan lebih rendah lagi nanti April Mei," katanya kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).
Johnny mengemukakan saat ini posisi konsumsi sedang turun karena adanya pembatasan dan protokol kesehatan, artinya penjualan pun menurun. Di sisi produksi, bahan baku juga mulai habis. Artinya, kondisi di atas sudah cukup menggambarkan PMI yang rendah.
Menurut Johnny, yang dilakukan pemerintah saat ini pun sudah tepat dengan berbagai kebijakan mulai dari stimulus hingga alih anggaran. Meski demikian, dia berharap data laju pasien COVID-19 di Indonesia bisa lebih pasti.
"Soalnya kalau kita bandingkan dengan analisi lembaga luar Indonesia ini bisa ribuan tetapi setiap hari yang bisa kita pantau naiknya ratusan," ujarnya.
Johnny pun berharap kondisi COVID-19 bisa diselesaikan dengan tepat dan cepat.