Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat adanya peningkatan pengiriman kebutuhan pokok dan makanan segar sebagai imbas dari kebijakan pembatasan sosial di tengah pandemi corona (Covid-19). Peningkatan pengiriman ini terjadi di kota-kota besar di berbagai provinsi.
"Pengiriman untuk kebutuhan pokok dan makanan segar meningkat sampai lebih dari 50 persen. Peningkatan terutama terjadi di kota-kota besar provinsi yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah," kata Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).
Zaldy memastikan bahwa layanan logistik sejauh ini berjalan lancar dan tanpa hambatan yang mengganggu pengiriman.
Di sisi lain, dia pun menyebut bahwa anggaran Rp25 triliun yang disiapkan pemerintah untuk cadangan kebutuhan pokok dan stabilitas harga serta logistik tidak akan menyasar perusahaan logistik, namun hanya untuk Bulog.
"Sebagaimana paparan Presiden kemarin, alokasi Rp25 triliun tak menyasar perusahaan logistik tapi untuk persediaan kebutuhan pokok yang disimpan Bulog," lanjut Zaldy.
Meski demikian, dia mengharapkan dunia logistik juga dapat memperoleh stimulus sebagaimana dikucurkan oleh pemerintah untuk industri manufaktur yang terimbas Covid-19.
Baca Juga
Pengurangan bunga pinjaman modal kerja pun diharap Zaldy dapat menyasar sektor ini mengingat terdapat banyaknya penundaan pembayaran.
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh pun menyebutkan bahwa bahwa sejauh ini logistik stok pangan yang dikelola oleh perusahaan masih berjalan lancar, termasuk ke wilayah di luar Pulau Jawa.
Perusahaan pun disebut Tri telah menggandeng Satgas Pangan Polri dan otoritas pelabuhan untuk menjamin kegiatan di pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar.
"Kami terus melakukan penyebaran stok ke semua wilayah Indonesia melalui pelabuhan utama pengirim yakni Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan di Nusa Tenggara Barat," ujar Tri.