Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 2,1 Persen Tahun Ini

Dalam World Bank East Asia and Pacific Economic Update: April 2020 yang baru saja dipublikasikan kemarin, Senin (30/3/2020), tekanan terbesar bakal terjadi dari sisi ekspor dan impor Indonesia.
Presiden Bank Dunia David Malpass/Reuters-Jim Young
Presiden Bank Dunia David Malpass/Reuters-Jim Young

Bisnis.com, JAKARTA - World Bank atau Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya akan mencapai 2,1% (yoy).

Proyeksi ini jauh di bawah proyeksi Bank Indonesia yang mencapai 4,2-4,6% (yoy).

Dalam World Bank East Asia and Pacific Economic Update: April 2020 yang baru saja dipublikasikan kemarin, Senin (30/3/2020), tekanan terbesar bakal terjadi dari sisi ekspor dan impor Indonesia.

Bank Dunia memproyeksikan laju ekspor dan impor pada 2020 masing-masing akan terkontraksi sebesar -2% (year on year/ yoy) dan -7 (yoy), melanjutkan kontraksi pada 2019 lalu yang masing-masing mencapai -0,87% (yoy) dan -7,69% (yoy).

Investasi juga diproyeksikan stagnan, tumbuh 0% (yoy). Adapun, BI masih memproyeksikan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) masih mampu tumbuh 3,1-3,5% (yoy) tahun ini.

Konsumsi swasta diproyeksikan bakal tumbuh rendah di angka 1,5% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan konsumsi swasta tahun lalu yang mencapai 5,2% (yoy). Proyeksi Bank Dunia jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi BI atas konsumsi swasta yang mencapai 4,6-5% (yoy) tahun ini.

Konsumsi swasta diproyeksikan turun karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat oleh pemerintah untuk memperlambat laju penularan Covid-19.

Satu-satunya komponen PDB yang akan tumbuh lebih tinggi pada tahun ini menurut Bank Dunia hanyalah konsumsi pemerintah. Bank Dunia memproyeksikan konsumsi pemerintah bakal tumbuh 5% (yoy) pada 2020, lebih tinggi dibandingkan proyeksi BI atas konsumsi pemerintah yang mencapai 2,1-2,5% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 3,3% (yoy).

Konsumsi pemerintah diproyeksikan bertumbuh karena stimulus fiskal dari pemerintah untuk penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper