Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah stimulus untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari pandemi virus Corona atau Covid-19. Salah satunya kepada sektor perumahan dengan menggelontorkan anggaran senilai Rp1,5 triliun.
Setelah lebih dari tiga pekan dinantikan, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan bahwa stimulus tersebut bakal efektif berlaku mulai Rabu (1/4/2020).
Adapun, bentuk stimulus tersebut berupa pengalokasian dana untuk Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) untuk 175.000 unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Ini dihadirkan lagi karena melihat kinerja tahun sebelumnya kedua skema tersebut merupakan subsidi yang banyak diterima masyarakat di antara skema lainnya seperti FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan] dan BP2BT [Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan],” ungkap Eko melalui konferensi video, Selasa (31/3/2020).
Manfaat yang didapatkan antara lain yaitu pembayaran angsuran KPR (kredit pemilikan rumah) dengan suku bunga di atas 5 persen selama 10 tahun.
“Pemerintah akan membayarkan selisih angsurannya. MBR akan mendapat bantuan SBUM sebesar Rp4 juta di seluruh provinsi, sedangkan untuk Papua dan Papua Barat mendapat Rp 10 juta,” jelasnya.
Baca Juga
Terkait dengan persyaratan untuk mendapat subsidi antara lain harus merupakan warga negara Indonesia (WNI) berpenghasilan maksimal Rp8 juta, belum punya rumah, dan belum pernah mendapat subsidi.
Adapun, Eko menyebutkan bahwa saat ini sudah ada tiga bank yang sudah menyatakan minat untuk menyalurkan subsidi ini, yaitu BTN, BNI, dan BRI.
“PUPR masih membuka peluang untuk bekerja sama sehingga MBR bisa memanfaatkan dan mengakses subsidi perumahan ini dengan lebih mudah di daerahnya masing-masing,” lanjut Eko.
Target pemerintah saat ini adalah memberikan 330.000 rumah kepada MBR yang terdiri atas Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekitar 88.000 rumah tahun ini. Kemudian 67.000 rumah dari skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Adapun, hingga per tanggal 30 maret debitur yang sudah menerima FLPP jumlahnya sudah mencapai 12.375 MBR.