Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Masih Hitung Nilai Anggaran untuk Penanganan Covid-19

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan nilai untuk realokasi anggaran masih dinamis karena menunggu juga arahan Kementerian Keuangan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengikuti Rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019)./ANTARA-Reno Esnir
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengikuti Rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih menggodok realokasi anggaran termasuk estimasi nilainya. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam antisipasi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan nilai untuk realokasi anggaran masih dinamis karena menunggu juga arahan Kementerian Keuangan.

"Penggunaannya juga merupakan kewenangan Kementerian Keuangan. Realokasi diambil dari yang less priority dan belum dilelang," ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Senada, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengatakan saat ini Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga sedang dalam proses realokasi anggaran.

"Sedang proses realokasi anggaran mengurangi SPPD [Surat Perintah Perjalanan Dinas], paket-paket meeting dan beberapa pelatihan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmadwidjaja mengatakan pembahasan masih dilakukan dengan mengumpulkan data-data untuk realokasi anggaran dan diharapkan bisa rampung secepatnya.

"Masih dibahas, pada dasarnya [realokasi anggaran] untuk belanja operasional yang tidak mendesak, misalnya meeting, FGD, seminar, dan hal-hal yang tidak urgent bisa ditunda. Kemudian, perjalanan dinas, itu totalnya 50 persen dari anggaran yang belum terserap di 2020, masih dikumpulkan datanya," jelasnya.

Dia menambahkan setelah dilakukan pembahasan di internal Kementerian PUPR, nantinya hasil pembahasan tersebut akan dibawa ke Kementerian Keuangan sehingga masih belum bisa dipastikan kapan proses realokasi anggaran akan rampung.

"Saya belum tahu ya. Masih proses, kami juga masih lakukan exercise, masih dilihat dan disisir satu-satu itemnya, mengurangi output atau tidak," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper