Bisnis.com, JAKARTA – Akhir kuartal pertama seharusnya jadi waktu yang sibuk bagi pasar properti Australia. Namun, lantaran adanya lockdown untuk pencegahan wabah corona, penjualan hunian yang dilakukan melalui lelang terpaksa dihentikan.
Berdasarkan data CoreLogic, ada 3.203 hunian yang seharusnya dilelang di seluruh Australia pada Minggu (29/3/2020). Sayangnya, 40 persennya harus ditarik dari pasar setelah ada larangan dari pemerintah Australia untuk melakukan social distancing dan lock down.
Adapun, dari lelang yang sudah berhasil dilakukan pekan ini, tercatat hanya 51,4 persen dari hunian yang ditawarkan berhasil terjual. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak Juni 2019, ketika pasar properti Negeri Kangguru mulai pulih setelah sebelumnya sempat merosot.
Pemerintah Australia sejak Selasa (24/3/2020) sudah melakukan pelarangan dan inspeksi aktivitas pelelangan hunian sebagai salah satu langkah untuk memerangi virus corona. Di Australia sendiri sampai saat ini virus tersebut sudah membunuh 14 orang.
Tak seperti negara lainnya, inspeksi properti satu per satu di Australia bukanlah hal lumrah. Pemilik properti umumnya membuka propertinya tiap dua pekan untuk melakukan site visit.
Lelang sendiri merupakan cara berjualan hunian yang populer di Australia, di mana akan mengundang banyak orang untuk berkumpul. Hal ini berisiko tinggi di tengah kondisi wabah virus corona seperti saat ini.
Baca Juga
“Beberapa bulan ke depan kemungkinan aktivitas lelang akan mengalami penurunan,” ungkap Head of Research CoreLogic Eliza Owen melalui laporan tertulis, Minggu (29/3/2020).
CoreLogic juga memperkirakan bahwa sejumlah rumah yang sudah ditarik dari daftar lelang akan dijual secara pribadi oleh pemiliknya. Hal ini diperkirakan akan terjadi hingga kepercayaan diri pasar dan kondisi penjualan membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel