Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mematangkan peta jalan pembangunan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil (KP3K) untuk periode 2020-2024. Bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), KKP mematok sejumlah target penting dalam KP3K 2020-2024.
Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, hal penting dalam peta jalan KP3K adalah penambahan luas kawasan konservasi perairan, penataan ruang laut dan zonasi pesisir, pengangkatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) sebagai aset bernilai, serta peningkatan produksi dan kualitas garam.
“Segera tindaklanjuti peningkatan kualitas garam, kalau perlu belajar dari luar negeri, seperti Jerman,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (28/3/2020).
Aryo Hanggono, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut menjelaskan kebijakan Ditjen PRL 2020- 2024 terangkum dalam empat kebijakan. Pertama, perencanaan ruang laut yang partisipatif, serasi dan terkendali pemanfaatan ruangnya. Kedua, konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati perairan yang efektif.
"Ketiga, pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari, mandiri dan sejahtera dan keempat, penataan serta pemanfaatan jasa kelautan dalam rangka optimalisasi potensi ekonomi kelautan," jelasnya.
Aryo menuturkan untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan KKP melalui Ditjen PRL hingga 2019 berhasil menetapkan kawasan konservasi perairan seluas 23,14 juta hektare, menyelesaikan penataan ruang laut dan zonasi pesisir sebanyak 24 Rencana Zonasi, dan meningkatkan produksi garam sampai dengan 2,8 juta ton.
Baca Juga
“Untuk 2024 Dirjen Pengelolaan Ruang Laut menargetkan Penetapan Kawasan Konservasi seluas 27,1 Juta hketare, menetapkan 116 rencana zonasi, dan meningkatkan produksi garam rakyat sampai 3,4 juta ton,” tambahnya.
Aryo melanjutkan untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, selain penambahan luas kawasan konservasi, juga meningkatkan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rusak yang dipulihkan dari 17 lokasi pada tahun 2019 menjadi 36 lokasi pada 2024.
Program lain yang akan dikerjakan oleh Ditjen PRL sampai 2024 adalah perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati perairan sebanyak 20 jenis ikan, peningkatan nilai tukar petambak garam mencapai indeks 103,75, kawasan wisata bahari dan BMKT yang dikelola sebanyak 20 kawasan.
Adapun, target prioritas Ditjen PRL hingga 2024 adalah rehabilitasi 1.800 hektare kawasan mangrove, terbangunnya 33 unit dermaga apung, terbentuknya 4 kawasan pengembangan sentra kelautan perikanan terpadu, sertipikasi hak atas tanah di 55 pulau-pulau kecil/terluar.
Selain itu, target Ditjen RRL juga ialah membentuk 105 Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak), Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) dan membentuk 500 desa wisata bahari (Dewi Bahari) serta Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) di 28 kabupaten/kota dengan total luas 3.600 hektar, diikuti dengan revitalisasi 479 unit Gudang Garam Rakyat dan sarana-prasarana sentra ekonomi garam.