Bisnis.com, JAKARTA - Singapore Airlines menempuh pendanaan baru melalui rights issue untuk mendukung sumber daya dalam mengatasi tantangan pandemi virus corona atau Covid-19.
CEO Temasek International, pemilik saham mayoritas SIA, Dilhan Pillay Sandrasegara mengakui dampak Covid-19 pada industri perjalanan global belum pernah terjadi sebelumnya.
SIA, sebutnya, mengalami pertumbuhan yang kuat sebelum pandemi ini terjadi dan juga telah berkomitmen untuk memperbarui armada sebagai bagian dari perjalanan transformasinya.
Rencananya, Singapore Airlines Limited akan menawarkan kepada semua pemegang saham ekuitas baru senilai 5,3 miliar dolar Singapura dan akan meningkatkan ekuitas hingga bernilai sebesar 9,7 miliar dolar Singapura melalui Obligasi Konversi selama 10 tahun menghadapi ketidakpastian dari virus corona.
Transaksi ini tidak hanya akan membantu SIA dalam mengatasi tantangan likuiditas keuangan jangka pendek, tetapi juga akan memposisikan SIA untuk pertumbuhan di luar masa pandemi.
“Kami sepenuhnya mendukung rencana transformasi SIA, termasuk modernisasi armadanya. Pengiriman pesawat generasi baru selama beberapa tahun ke depan akan memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik serta memenuhi strategi ekspansi kapasitasnya," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (27/3/2020).
Baca Juga
Sektor penerbangan adalah pilar utama ekonomi Singapura, mendukung lebih dari 12 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut dan menyediakan 375.000 lahan pekerjaan.
SIA Group adalah jantung dari ekosistem penerbangan, dengan SIA, SilkAir dan Scoot bertanggung jawab atas lebih dari setengah jumlah penumpang yang terbang masuk dan keluar dari Bandara Changi.
Sementara itu, Chairman SIA Peter Seah menyampaikan komitmen dan dukungan kuat dari staf dan serikat pekerja sangat luar biasa dalam upaya untuk mengatasi krisis ini.
"Kami berbesar hati melihat staf kami melakukan segalanya yang mereka bisa, dalam masa-masa paling sulit ini, untuk memberi dukungan kepada para pelanggan dan mempertahankan operasional,"jelasnya.
Peter melanjutkan juga telah bekerja sama secara terus menerus dengan pemerintah Singapura untuk membawa pulang warga Singapura dengan selamat.
Pada saat yang sama, maskapai asal negeri singa tersebut juga bekerja dengan berbagai pihak agar memungkinkan bagi staf mereka yang sedang dalam cuti tanpa gaji agar memiliki peluang untuk memperoleh pendapatan lainnya.