Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pelaku bisnis mulai mempersiapkan strategi apabila penyebaran virus corona (Covid-19) berlangsung hingga Juni 2020 dan berharap perekonomian mulai berjalan pada Juli 2020.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo telah mempersiapkan skenario terbaik dari penyebaran virus ini dapat dilihat dari perkembangan China yang sudah kembali pulih. Diprediksi perekonomian akan kembali berjalan mulai Juli 2020, atau mengacu pada yang terjadi di Wuhan.
"Kalau kasus seperti China sekarang sudah mulai pemulihan konsumsi dasar itu sudah mulai kembali, pada April sudah 90 persen batas normal Mei dan Juni ini perekonomian di konsumsi daasar kembali, Juni atau Juli sudah kembali ke 100 persen," jelasnya, Selasa (24/3/2020).
Belajar dari China, jelasnya, secara periodik China terpapar Covid-19 pada Desember, lalu Januari, Februari semakin parah, hingga Maret ini perekonomian kembali pulih dan menggeliat. Ada jeda waktu berkisar empat bulan.
Sementara itu, di Indonesia karena lebih terlambat masuknya virus, penyebaran pun masih berlangsung, setidaknya perekonomian dapat pulih empat hingga lima bulan sejak kasus pertama Corona muncul.
"Ini yang kami siapkan asumsi seperti itu," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyebut tidak ada yang dapat menjamin berapa lama corona ini akan berlangsung.
"Ini akan terus jalan sampai potensi puncaknya di bulan puasa artinya ada waktu dua hingga tiga bulan. Kami melihat dampaknya bisa enam hingga sembilan bulan," ujarnya.
Dia menerangkan dampak lanjutan hingga sembilan bulan tersebut karena setelah ada lonjakan atau kenaikan penderita Covid-19, jumlah kasus dan penyebaran tidak akan serta merta turun.
Begitu pula dengan perekonomian, perlu waktu untuk bangkit kembali setelah dihajar oleh virus yang penyebarannya berawal dari hewan tersebut. Kebangkitan ekonomi inilah yang membutuhkan waktu lebih panjang dari pada terbebas dari virus corona ini.
"Kami meminta anggota menyiapkan diri ada potensi terjadi penurunan," tuturnya.