Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol mengungkapkan terjadi tren penurunan lalu lintas di jalan tol di tengah kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan terjadi penurunan lalu lintas di jalan tol dalam dua hingga tiga pekan terakhir ini.
"Masih dikumpulkan datanya, tapi dari informasi yang masuk ke kami, penurunan berkisar antara 10 persen hingga 60 persen, berbeda-beda untuk berbagai ruas. Kami masih memantau terus karena DKI Jakarta menghapus Ganjil Genap, inisiatif WFH [work from home], dan protokol kesehatan pengemudi serta kebersihan kendaraan yang semakin baik. Masih sangat dinamis," ujar Danang kepada Bisnis, Selasa (24/3/2020).
Untuk mengantisipasi dampak dari kondisi pandemi Covid-19 dan ekonomi yang penuh ketidakpastian, Danang mengatakan perlu langkah tepat untuk menjaga kepercayaan investor dalam bisnis jalan tol.
"Para investor mengingingkan pemerintah untuk lebih cepat dan taktis menangani Covid-19. Ini juga akan meningkatkan investor confidence," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Krist Ade Sudiyono mengatakan beberapa Badan Usaha Jalan Tol sudah menginformasikan penurunan trafik khususnya sejak pemerintah mengeluarkan himbauan untuk bekerja dari rumah (work from home) guna mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga
"Jika melihat trennya, penurunan ini terjadi di minggu-minggu awal hanya di kisaran 3 persen sampai dengan 5 persen, tetapi mulai meningkat di akhir pekan sampai 10 persen sampai dengan 15 persen laju penurunannya per hari," jelas Krist.
Sebelumnya, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengungkapkan dari catatan Jasa Marga hingga akhir pekan pada 19 Maret 2020, secara umum terjadi penurunan lalin di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group di Indonesia.
"Terdapat beberapa ruas Jalan Tol Jasa Marga Group yang lalinnya turun signifikan, contohnya Jalan Tol Sedyatmo (Bandara) dan Jalan Tol Bali - Mandara. Namun, juga ada beberapa ruas jalan tol yang lalinnya turun tapi tidak signifikan," ujar Heru.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan mengatakan belum ada dampak signifikan dari Covid-19 terhadap Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) di Jalan Tol Trans Sumatra dengan adanya kebijakan contingency plan yang diberlakukan Hutama Karya.
"Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses operasional bisnis tol khusnya di ruas ruas JTTS yang sudah beroperasi. Mengenai prediksi LHR, belum ada dampak signifikan terhadap peningkatan atau penurunan LHR khususnya di JTTS," ungkapnya.