Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Masyarakat Dibatasi, Kiriman Ekspres E-commerce Meroket

Semenjak diterapkannya kebijakan social distancing terjadi kenaikan aktivitas pengiriman ekspres yang mendukung belanja e-commerce masyarakat hingga 6 kali lipat.
Ilustrasi e-commerce/CC0
Ilustrasi e-commerce/CC0

Bisnis.com, JAKARTA - Semenjak diterapkannya imbauan social distancing dan work from home (WFH) aktivitas jasa pengiriman ekspres melalui e-commerce disebut meningkat.

CEO Powercommerce Asia Hadi Kuncoro menuturkan semenjak diterapkannya kebijakan social distancing terjadi kenaikan aktivitas pengiriman ekspres yang mendukung belanja e-commerce masyarakat hingga 6 kali lipat.

"Dengan pola penyebaran pengiriman DKI Jakarta tumbuh 353 persen dan secara nasional terjadi pertumbuhan 347 persen dan Jabodetabek menjadi penyumbang utama dengan kontribusi hingga 49,1 persen," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (22/3/2020).

Dia melanjutkan saat ini yang menjadi isu yakni keberadaan suplai karena banyak pabrik yang kehabisan raw material, sehingga proses replanishment produksi memerlukan waktu tambahan.

Dengan pemberlakuan pembatasan pergerakan manusia maka secara otomatis manusia akan lebih aktif mencari solusi yang memungkinkan teknologi untuk membantu dalam tugas sehari-hari seperti berbelanja atau bekerja jarak jauh dari rumah.

Untuk berbelanja bagi sebagian konsumen ini mungkin merupakan perilaku yang sama sekali baru, seperti berbelanja bahan makanan atau obat-obatan secara online untuk pertama kali.

Awalnya, masyarakat konsumen menggunakan teknologi untuk mencari informasi dan berita dari isu yang beredar mengenai virus corona.

Namun, hal ini menjadi jembatan atau katalis percepatan dari adopsi penggunaan digital dan teknologi secara lebih luas termasuk cara berbelanja menggunakan online atau e-commerce.

Secara umum, belanja online baik di marketplace e-commerce atau website commerce hingga social media commerce dan reseller platform mengalami peningkatan dari sejak Februari dan melonjak setelah Presiden mengumumkan pasien pertama virus corona di tanggal 4 Maret 2020.

Dalam pertumbuhan mendadak berdasarkan kategori produk terbagi menjadi 4 kelompok, yakni terkait dengan kesehatan dan perlindungan diri, kebutuhan rumah tangga dan dapur, produk entertainment dan kebugaran, serta kategori terkait ibadah.

Tantangan rantai pasok, jelas Hadi, menjadi perhatian utama dengan lonjakan di beberapa kategori produk ini. Maka, strategi dan perencanaan serta eksekusi rantai pasok semakin tertantang menerapkan manajemen logistik bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper