Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis jasa pengiriman ekspres atau last mile delivery dinilai mendulang cuan di tengah imbauan beraktivitas di rumah untuk menekan penyebaran virus corona.
Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan berdasarkan data terbaru sepekan terakhir dengan diterapkannya imbauan social distancing dan work from home (WFH) terjadi pergeseran kebiasaan, di mana orang tidak lagi pergi ke pusat perbelanjaan atau pasar.
"Ada shifting, orang tidak ke mall atau pasar, pemesanannya menjadi last mile delivery, e-commerce relatif stabil. Dengan demikian, terjadi peningkatan pada aktivitas logistik last mile delivery, terutama makanan jadi dan minuman atau makanan siap saji," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (22/3/2020).
Menurutnya kebiasaan berbelanja secara langsung tersebut bergeser, sehingga masyarakat lebih memilih meminta barang yang dibelinya dikirimkan langsung ke tempat tinggal atau kantor.
Hal ini sejalan dengan aktivitas yang sebelumnya orang harus hadir di tempat berubah menjadi teleconference menggunakan video call.
"Ini hal yang mungkin terjadi empat tahun lagi dari sekarang, malah terjadi hari ini," imbuhnya.
Baca Juga
Dia merinci kebiasaan baru ini tidak tahu pasti akan terjadi dalam waktu berapa lama, pasalnya ini sangat bergantung dengan seberapa cepat penyebaran virus corona (Covid-19) mereda.
"Ini akan terus jalan sampai potensi puncaknya di bulan puasa artinya 2 sampai 3 bulan, dampaknya ALFI melihat terjadi 6 hingga 9 bulan," tegasnya.