Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiriman Barang Laju, Asosiasi Logistik Keluhkan Minimnya APD

Kenaikan pengiriman barang di sektor logistik dihadapkan kepada sejumlah kendala, di antaranya para personil logistik kesulitan mendapatkan alat pelindung diri (APD).
Petugas kesehatan di Spanyol menggunakan kantong sampah sebagai alat pelindung diri saat menolong pasien virus corona Coovid-19./Bloomberg
Petugas kesehatan di Spanyol menggunakan kantong sampah sebagai alat pelindung diri saat menolong pasien virus corona Coovid-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatatkan pengiriman barang alat kesehatan dan bahan makanan segar meningkat lebih dari 100 persen pascapenetapan social distancing dan imbauan kerja dari rumah (work from home) dikeluarkan pemerintah.

Kebijakan tersbut diambol untuk mencegah penyebaran lebih jauh virus corona atau Covid-19.

Ketua Umum ALI Zaldi Ilham Masita menuturkan tren peningkatan itu terjadi dalam sepekan terakhir untuk bahan makanan terutama yang segar seperti sayur dan buah, alat-alat kesehatan.

"Kenaikan juta terjadi sekarang bahan kimia untuk pembuatan cairan pembersih yang sudah mulai langka dan mahal di pasaran. Kenaikan logistik untuk bahan makanan dan alat kesehatan, bisa naik sampai lebih dari 100 persen kalau dilihat trennya yang naik terus setiap hari," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (22/3/2020).

Dia mengakui kenaikan pengiriman barang di sektor ini menghadapi sejumlah kendala, di antaranya kesulitan bagi para personil logistik mendapatkan alat pelindung diri (APD) selama melaksanakan tugasnya sebagai garda terdepan di tengah menyebarnya Covid-19.

Menurutnya, kendalanya terutama mendapatkan APD bagi para personil logistik ini sulit sekali sekalin dan jika ada harganya terbilang mahal. Padahal, jalur logistik harus aman dan bebas virus sehingga membutuh APD yang cukup banyak.

Dia meminta bantuan kepada pemerintah agar peduli terhadap kebutuhan APD bagi para personil logistik tersebut. Saat ini diakuinya kondisi sangat urgen mendapatkan dukungan pemerintah karena semua barang kiriman, truk, dan gudang harus diantisipasi desinfektan setiap hari.

"Selain itu, pemerintah perlu pula membuka lartas [larangan dan pembatasan] impor untuk alat kesehatan, sehingga perusahaan logistik dapat impor sendiri karena kondisi di dalam negeri tidak ada stok," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper