Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik melaporkan kinerja ekspor Februari 2020 mencapai US$13,94 miliar, naik 11 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai US$12,56 miliar.
Sementara itu, secara bulanan, realisasi ekspor ini menunjukkan kenaikan 2,24 persen dari posisi Januari 2020, yang sebesar US$13,63 miliar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor non migas.
"Secara month-on-month (mom) migas turun 0,02 persen, sedangkan non migas naik 2,38 persen. Secara tahunan (yoy), ekspor migas turun 26,51 persen sedangkan non migas naik 14,64 persen," papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube resmi BPS, Senin (16/3/2020).
Dia melanjutkan hampir semua sektor non migas mengalami kenaikan secara tahunan. Hanya sektor pertambangan dan lainnya yang mencatatkan penurunan kinerja, yakni sebesar 0,04 persen.
BPS juga menyebutkan non migas menyumbang ekspor terbesar dari total ekspor Februari 2020, yakni mencapai 94,14 persen.
Baca Juga
Secara lebih detail, sektor industri menjadi kontributor tertinggi untuk ekspor secara keseluruhan, yakni sebesar 79,11 persen. Disusul oleh tambang dengan 12,89 persen, migas 5,86 persen, pertanian 2,14 persen.