Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha ritel modern mencatat adanya peningkatan pembelian dan kunjungan dalam dua pekan terakhir usai pemerintah mengumumkan kasus positif virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid mengemukakan bahwa terdapat kenaikan pembelian untuk kebutuhan sehari-hari sebesar 50 persen sepanjang akhir pekan pada Maret 2020. Satria menyatakan tren ini terjadi seiring perkembangan kasus meningkatnya jumlah masyarakat yang terjangkit virus corona di Tanah Air.
"Ada peningkatan pembelian kebutuhan sehari-hari sebesar 50 persen pada akhir pekan," kata Satria kepada Bisnis, Senin (16/3/2020).
Dia mengemukakan peningkatan pembelian kebutuhan sehari-hari mencakup produk-produk pangan dan kesehatan seperti masker, obat-obatan, dan cairan pembersih tangan.
Adapun untuk gula, dia mengaku terus mengupayakan ketersediaan produk di tengah pasokan yang tak sebanyak kondisi normal.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan bahwa terjadi peningkatan pemesanan dari peritel terhadap pemasok untuk sejumlah produk yang menerima lonjakan permintaan. Dia memperkirakan peningkatan tersebut berkisar di angka 15 persen —20 persen.
Baca Juga
"Kunjungan untuk peritel yang menyediakan kebutuhan pangan tetap tinggi untuk pembelian kebutuhan rumah tangga. Ada lonjakan market size, namun ini tidak menggambarkan panic buying," ujar Roy kepada Bisnis.
Dia pun menyatakan distribusi dari pemasok cenderung normal meski terdapat potensi perlambatan pengiriman di tengah ramainya pemesanan oleh pelaku ritel. Kendati demikian, Roy menyatakan kesiapan peritel dalam menyediakan kebutuhan masyarakat di tengah kekhawatiran wabah Covid-19.
"Kami sudah menyatakan komitmen untuk melayani pembelian dan tidak menutup toko. Bahkan beberapa gerai ada yang menambah jam operasional untuk melayani pembeli," lanjut Roy.
Lebih lanjut, langkah antisipasi yang dilakukan peritel dalam merespons aksi panic buying disebutnya mencakup imbauan agar tak membeli produk di luar kebutuhan.
"Kami pun berharap konsumen pun menjaga eksistensi ritel seperti keamanan, tidak ada penjarahan, dan perusakan," ujarnya.