Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menparekraf: Industri Pariwisata untuk Sementara Stop Promosi

Seudah sejak pekan lalu kegiatan promosi pariwisata Kemenparekraf ditunda. Apalagi, saat ini jumlah pasien yang positif virus corona sudah mencapai 117 orang.
Dewi Aminatuz Zuhriyah
Dewi Aminatuz Zuhriyah - Bisnis.com 15 Maret 2020  |  18:08 WIB
Menparekraf: Industri Pariwisata untuk Sementara Stop Promosi
Sejumlah wisatawan berswafoto di kawasan pantai yang terbentuk dari fenomena akresi (penambahan garis pantai dari darat menuju laut akibat sedimentasi bertahun-tahun) di Desa Surodadi, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2020). Munculnya pantai berpasir hitam seluas sekitar 4 hektare akibat fenomena alam tersebut menjadi potensi destinasi wisata baru yang rencananya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. - ANTARA FOTO/Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunda sementara kegiatan promosi pariwisata untuk mengantisipasi bertambahnya kembali jumlah orang yang positif virus corona (COVID - 19).

Apalagi, saat ini jumlah pasien yang positif virus corona sudah mencapai 117 orang.

“Semua kegiatan promosi yang mendorong pergerakan pariwisata kami putuskan sudah sejak minggu lalu untuk sementara ini ditunda,” kata Wishnutama kepada Bisnis, Minggu (15/3/2020).

Sementara itu, Sekjend Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan pihaknya sebetulnya tidak menolak jika dilakukan lockdown di sejumlah daerah/kota.

“Kembali lagi, minat orang berpergian sudah tidak ada, kami tidak menentang lockdown, tetapi aturannya tolong dimudahkan supaya kami tidak bangkrut,” kata Pauline.

Dalam hal ini, dia mengaku cukup dilematis dengan kebijakan unpaid leave yang dilakukan oleh beberapa pengusaha travel/ perjalanan.

“Pak Jokowi barusan mengumumkan work from home, kalau kami pilih unpaid saja sekalian. Toh memag gak ada yang bisa dikerjakan. Tetapi kalau unpaid terus berapa lama kan juga kasian karyawannya, otomatis tidak dapat pemasukan, daya beli menurun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kemenparekraf astindo wisnuthama Virus Corona
Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top