Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menparekraf: Industri Pariwisata untuk Sementara Stop Promosi

Seudah sejak pekan lalu kegiatan promosi pariwisata Kemenparekraf ditunda. Apalagi, saat ini jumlah pasien yang positif virus corona sudah mencapai 117 orang.
Sejumlah wisatawan berswafoto di kawasan pantai yang terbentuk dari fenomena akresi (penambahan garis pantai dari darat menuju laut akibat sedimentasi bertahun-tahun) di Desa Surodadi, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2020). Munculnya pantai berpasir hitam seluas sekitar 4 hektare akibat fenomena alam tersebut menjadi potensi destinasi wisata baru yang rencananya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna meningkatkan ekonomi masyarakat setempat./ANTARA FOTO-Aji Styawan
Sejumlah wisatawan berswafoto di kawasan pantai yang terbentuk dari fenomena akresi (penambahan garis pantai dari darat menuju laut akibat sedimentasi bertahun-tahun) di Desa Surodadi, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2020). Munculnya pantai berpasir hitam seluas sekitar 4 hektare akibat fenomena alam tersebut menjadi potensi destinasi wisata baru yang rencananya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna meningkatkan ekonomi masyarakat setempat./ANTARA FOTO-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunda sementara kegiatan promosi pariwisata untuk mengantisipasi bertambahnya kembali jumlah orang yang positif virus corona (COVID - 19).

Apalagi, saat ini jumlah pasien yang positif virus corona sudah mencapai 117 orang.

“Semua kegiatan promosi yang mendorong pergerakan pariwisata kami putuskan sudah sejak minggu lalu untuk sementara ini ditunda,” kata Wishnutama kepada Bisnis, Minggu (15/3/2020).

Sementara itu, Sekjend Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan pihaknya sebetulnya tidak menolak jika dilakukan lockdown di sejumlah daerah/kota.

“Kembali lagi, minat orang berpergian sudah tidak ada, kami tidak menentang lockdown, tetapi aturannya tolong dimudahkan supaya kami tidak bangkrut,” kata Pauline.

Dalam hal ini, dia mengaku cukup dilematis dengan kebijakan unpaid leave yang dilakukan oleh beberapa pengusaha travel/ perjalanan.

“Pak Jokowi barusan mengumumkan work from home, kalau kami pilih unpaid saja sekalian. Toh memag gak ada yang bisa dikerjakan. Tetapi kalau unpaid terus berapa lama kan juga kasian karyawannya, otomatis tidak dapat pemasukan, daya beli menurun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper