Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kolaborasi Pengembang dan Pengelola Jalan Tol Bakal Kian Marak

Tingginya minat pengembang untuk menggarap proyek properti di koridor jalan tol akan mendorong peningkatan kolaborasi antara pengelola jalan tol dengan pengembang.
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Serpong-Cinere di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Serpong-Cinere di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama antara pengembang properti dan operator jalan tol diprediksi akan semakin marak seiring dengan tingginya minat pengembang untuk menggarap proyek properti di sepanjang koridor jalan bebas hambatan.

Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menyatakan bahwa pengembang bisa berkongsi dengan pengelola jalan tol, salah satunya adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk., melalui anak usaha PT Jasamarga Related Business yang bergerak di sektor properti.

Menurut Panangian, keduanya bisa memanfaatkan peluang kerja sama melalui skema perusahaan bersama (joint venture) untuk memanfaatkan lahan yang ada di sepanjang koridor jalan tol yang berada di bawah pengelolaan Jasa Marga.

"Tepat-tepat saja [melalui joint venture], Jasa Marga kan belum membuktikan dirinya memiliki kapasitas sebagai pengembang, [berbeda] bila dibandingkan dengan BUMN lainnya," ujar Panangian, Kamis (12/3/2020).

Dia mengatakan bahwa prospek pengembangan kawasan di koridor jalan tol dinilai sangat menjanjikan lantaran salah satu aspek kunci pemilihan properti baik untuk investasi maupun untuk tempat tinggal pribadi adalah faktor lokasi yang strategis.

Meskipun demikian, pengamat bisnis properti itu menilai jika pengembangan kawasan di koridor jalan tol juga harus dilihat dari keterjangkauan ke lokasi tersebut apakah sudah cukup strategis atau belum.  

"Tidak ada faktor yang secara khusus harus diperhatikan oleh pengembang kecuali kemudahan akses dari jalan tol itu ke lokasi proyeknya, sebab biasanya jika terlalu jauh dari pintu masuk ke jalan tol jadi kurang menarik bagi konsumen," ungkapnya.

Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan adalah luas pengembangan kawasan, desain, serta fasilitas mengingat faktor tersebut bergantung pada segmen pasar yang ditargetkan oleh pengembang.

Sebetulnya, Jasa Marga Properti yang kini bertransformasi menjadi Jasamarga Related Business pernah melakukan joint venture dengan pengembang swasta dalam mengembangkan kawasan di koridor jalan tol.

Dua tahun lalu, Jasamarga telah meneken nota kesepahaman kerja sama dengan PT Puradelta Lestari Tbk., (DMAS) guna mengembangkan kawasan di Koridor Jalan Tol Jakarta - Cikampek Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper