Bisnis.com, JAKARTA – Wabah virus corona yang merebak di Indonesia akhir-akhir ini berdampak negatif terhadap bisnis waralaba di Tanah Air, terutama yang bergerak di sektor makanan cepat saji.
Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Jeo Sasanto mengatakan merebaknya wabah virus corna menyebabkan restorannya sepi pengunjung, khususnya untuk gerai yang ada di mal.
Seperti diketahui, perusahaan tersebut merupakan pemegang merek waralaba Pizza Hut di Indonesia.
“Kita merasakan adanya penurunan pengunjung di restoran terutama yang berlokasi di mall, tetapi jumlahnya tidak signifikan efeknya terhadap omzet penjualan,” kata Jeo, ketika dihubungi Bisnis, Kamis (11/3/2020)
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu belum berdampak signifikan terhadap penurunan omzet Pizza Hut.
Dia mengatakan, salah satu kendala bagi Pizza Hut saat ini adalah kenaikan harga baku dan pasokan yang mulai menipis.
Baca Juga
“Supply masih lancar semua walaupun mulai berkurang pasokan di lapangan, cuma ada beberapa produk yang naik harganya. Contoh bawang bombai dan gula,” katanya.
Hal hampir serupa dialami oleh PT Fastfood Indonesia, perusahaan pemegang waralaba eksklusif KFC.
Direktur PT Fast Food Indoesia Justinus Dalimin membenarkan jika wabah virus corona mempengaruhi perolehan omzet restorannya. Dalam hal ini, Justinus mengatakan ada penurunan omzet kurang dari 10 persen sejak wabah virus corona itu merebak.
“Kendati turun omzetnya, sampai saat ini kami masih tetap menjaga mutu produk kami, higienitasnya tetap tinggi, kami juga menyiapkan paket-paket murah supaya lebih banyak customer datang,” kata Justinus.
Namun demikian, dia mengklaim wabah virus corona tidak menghambat KFC untuk terus menambah gerainya. Justinus mengatakan sepanjang 2020 ini pihaknya akan melakukan ekspansi atau menambah gerai KFC sebanyak 25 hingga 30 gerai.