Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Berencana Impor Beras untuk Amankan Pasokan

Pemerintah berupaya mengamankan pasokan sejumlah bahan pangan pokok untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadan.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menambah jenis komoditas yang akan diimpor untuk menjaga pasokan dan harga bahan pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Staff Ahli Menko Perekonomian Edi Pambudi mengatakan selain bawang putih dan gula, pemerintah juga tak menutup kemungkinan untuk mengimpor beras.

“Bawang putih, gula, terus juga beras [perlu diamankan pasokannya], kemudian kebutuhan yang selama ini masih di impor, kedelai. Tapi itu kewenangan Bulog yah, jadi selama ini kami sudah belajar dari kurva inflasi, siklus inflasi biasanya barang yang dibutuhkan menjelang hari besar keagamaan itu apa saja? Nah itu yang pasokannya akan tetap dijaga,” kata Edi, Rabu (11/3).

Menurut Edi importasi ini perlu dilakukan untuk mencegah krisis akan bahan pokok.

“Karena kita sekarang berhadapan dengan situasi yang boleh dikatakan spesial, bukan situasi umum. Kita harus menjaga jangan sampai ada dampak krisis,” imbuhnya.

Adapun belum lama ini, pemerintah telah menerbitkan izin impor untuk 438.802 ton gula mentah untuk gula Kristal rafinasi  dan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk 103.000 ton bawang putih.

Hal itu dilakukan untuk mencegah lonjakan harga di tengah permintaan bahan pokok yang tinggi ketika penyebaran virus corona.

Sementara itu, Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Tutum Rahanta angkat bicara soal sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di tengah merebaknya virus corona.

Menurutnya, kenaikan harga di tengah Covid-19 bisa merembet ke produk-produk lain. Mengingat hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan secara global.

“Kita harus hati-hati karena bisa merembet ke produk-produk lain yang sangat tidak baik. Produk hampir semua sebentar lagi pada naik saya katakan karena ini masalahnya global,”kata Tutum, Rabu (11/3).

Menurutnya, selain karena virus corona, situasi tersebut juga dipicu oleh periode jelang Ramadan, serta industri yang kekurangan bahan baku.

Namun, sehubungan dengan industri ritel,  sejauh ini Tutum mendapatkan informasi bahwa kondisi masih normal sehingga tidak masalah pada pasokan di ritel.

Nah, sedangkan kebutuhan stok puasa dan lebaran, ada produk yang sifatnya lebih kepada produk pertanian, peternakan dan lain-lain, ada produk yang sifatnya industri seperti makanan dan minuman kaleng. Nah sampai detik ini situasi masih normal. Kecuali dua bahan pokok itu bawang putih dan gula.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper