Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Bombai Tembus Rp150.000/kg, Kenapa?

Lambatnya penerbitan rencana impor produk hortikultura, berdampak pada lonjakan harga sejumlah komoditas, salah satunya bawang bombay.
Bawang bombay di pasar tradisional - Antara
Bawang bombay di pasar tradisional - Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) yang masih tersendat berimbas pada harga bawang bombai yang melejit di pasaran. Minimnya perusahaan yang mendapat izin pemasukan untuk produk yang tak diproduksi di dalam negeri itu berimbas pada stok yang kian menipis.

Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) menyatakan stok bawang bombai di pasaran saat ini cenderung langka. Kondisi ini pun berimbas pada kenaikan harga yang amat signifikan di pasaran.

"Di wilayah DKI Jakarta harga bawang bombai berkisar di angka Rp150.000 sampai Rp160.000 per kilogram. Padahal dua minggu lalu masih di kisaran Rp25.000 per kilogram. Stok memang sedang langka," Umum DPP Ikappi Abdullah Mansuri saat dihubungi, Senin (9/3/2020).

Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Umum Harian Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Juwono. Dia menjelaskan bahwa harga bawang bombai di gudang importir yang awalnya berada di kisaran Rp350.000-500.000 per 20 kg kini bisa menyentuh Rp3 juta per 20 kg.

Dia mengatakan pasokan bawang bombai yang menipis tak lepas dari lambannya penerbitan RIPH oleh Kementerian Pertanian. Adapun sampai 5 Maret lalu, tercatat hanya terdapat 12 RIPH yang terbit dari total 128 pengajuan rekomendasi.

Adapun rekomendasi impor untuk bawang bombai sendiri disebut Hendra baru diberikan kepada satu dari empat perusahaan yang mendapat RIPH pada 27 Februari lalu. Satu perusahaan pun tercatat kembali mendapat rekomendasi pada 5 Maret lalu.

"Penerbitan RIPH tahap ketiga diberikan setelah kami melaporkan keluhan kepada Presiden mengenai lambannya penerbitan. Terdapat pula jeda yang antara penerbitan tahap pertama pada 17 Januari dan tahap kedua pada 27 Februari," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper