Bisnis.com, JAKARTA — Produsen ban asal Perancis, PT Michelin Indonesia fokus memperkuat produk ban unggulan untuk kelas menengah atas.
Perusahaan yang sudah membuka kantor komersial di Jakarta sejak 2011 ini mengaku masih beradaptasi dan perhitungan bisnis pascaakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) pada Januari tahun lalu.
President Director Michelin Group Indonesia Steven Vette mengatakan dengan memperkuat produk menengah atas perseroan optimistis akan mampu mencetak laba pada tahun ini. Pasalnya, sejauh ini produk Achilles masih mendominasi output dari perseroan.
"Peningkatan Achilles tidak profitable. Kami akan ciptakan keuntungan secara bottom line dan top line dari pasar domestik dan ekspor untuk menjaga keuangan stabil dan mencetak untung dengan produk menengah atas," katanya, Selasa (10/3/2020).
Vette mengemukakan bisnis globalnya telah memiliki pasar yang loyal, untuk itu peningkatan produksi menjadi utama ke depannya. Apalagi pabrik milik MASA memiliki mesin baru yang dapat menghadirkan produk baru yang berkualitas.
Michelin juga merencanakan pengembangan produk ban baru dari luar yang belum ada di Indonesia untuk diproduksi secara mandiri. Adapun, khusus produk Michelin saat ini telah hadir dengan tiga kelompok yang dikategorikan untuk kendaraan penumpang, roda dua, dan truk atau kendaraan niaga.
Sementara itu, Michelin memperkirakan pendapatan tiga tahun mendatang adalah US$439 juta atau US$70 juta pertahun. Sebelumnya, nilai akuisisi 80 persen saham MASA tercatat senilai US$439 juta. Hal itu termasuk penyelesaian kepemilikan 20 persen saham di PT Penta Artha Impressi dan sekitar 50 hektare lahan yang nilainya sudah mencapai US$700 juta.