Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Anjlok, Sri Mulyani Bilang Ini Berkah untuk Pertamina

Menurut Sri Mulyani, penurunan harga minyak bisa jadi adalah stimulus bagi dunia usaha karena perekonomian global yang tengah tertekan akibah wabah virus corona atau Covid-19 tidak lagi dibebani oleh harga minyak yang tinggi.
Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan turunnya harga minyak global bisa tekan beban impor minyak Indonesia.

"Selama ini impor minyak kita besar, maka penurunan harga minyak ini bisa menjadi penurunan beban Pertamina untuk impor. Apakah ini jangka pendek atau panjang itu masih akan dilihat," kata Sri Mulyani, Senin (9/3/2020).

Dari sisi global, penurunan harga minyak bisa jadi adalah stimulus bagi dunia usaha karena perekonomian global yang tengah tertekan akibah wabah virus corona atau Covid-19 tidak lagi dibebani oleh harga minyak yang tinggi.

Namun, dari sisi APBN penurunan harga minyak ini akan berpengaruh pada penerimaan yang bersumber dari minyak seperti PPh Migas dan PNBP SDA Migas. "Harga minyak sudah beberapa kali berada di bawah asumsi APBN, ke depan masih akan dilihat," ujar Sri Mulyani.

Meski demikian, Sri Mulyani masih enggan berkomentar apakah dinamika terbaru ini akan berdampak pada penerimaan dan postur APBN 2020 secara keseluruhan.

Selain harga minyak yang turun, perkembangan wabah Covid-19 juga harus menjadi pertimbangan mengingat pemerintah juga akan memberikan stimulus untuk meredam dampak ekonomi dari wabah tersebut.

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia baru saja ambles 22% ke level US$30 per barel akibat perang harga antara Arab Saudi dengan Rusia. Jatuhnya harga ini merupakan yang terparah terhitung sejak 1991.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper