Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyatakan Medco E&P Indonesia telah mulai memproduksi gas bumi dari Blok A, Aceh.
Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal mengamini dalam tiga bulan terakhir Medco menghentikan operasi di Blok A. Sebelumnya, pihak Medco sudah memberitahu penghentian produksi dari blok gas tersebut.
“Intinya kan soal keselamatan. jadi [masalahnya] ada di pipa gabungan dari masing masing sumur. Kan namanya proyek, ada struktur tanah yang berbeda, tanahnya bergerak,” katanya, saat dihubungi Bisnis, Sabtu (7/3/2020) malam.
Faisal menjelaskan, tipe Blok A merupakan wilayah kerja yang memiliki kriteria high pressure dan high temperature. Dia menyebut ada tantangan tersendiri dalam mengelola blok semacam ini.
“Karena kondisi alam saja, tanahnya tidak stabil, makanya harus diratain dulu. Karena pengerasannya kurang bagus makannya tanahnya bergerak. Makanya kami matikan dulu,” tambahnya.
Faisal memastikan saat ini Blok A sudah kembali berproduksi bertahap.
Baca Juga
Terpisah, Ronald Gunawan, Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) menyampaikan bahwa pada hari Jumat (6/3), Block A telah kembali beroperasi penuh dan mengalirkan gas dari sumur di Blok A, Aceh.
“Kami berterima kasih kepada BPMA dan pemangku kepentingan lain atas dukungan untuk terus memastikan komitmen kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Berbeda dengan penjelasan BPMA, penghentian produksi tersebut dikarenakan penyelesaian program pemeliharaan tahunan terjadwal pada fasilitas Central Processing Plant (CPP). Penyelesaian proyek memerlukan waktu untuk mengatasi dampak stabilitas tanah akibat curah hujan yang tinggi.
Selain di Blok A, Medco juga menyampaikan kemajuannya di Blok B, Kepulauan Natuna. Medco E&P berhasil menyelesaikan proyek pengembangan sumur dasar laut (subsea well development) Buntal-5, dimana saat ini sudah mulai berproduksi sebesar 40 MMSCFD.
Tahun ini, Perusahaan juga akan melakukan pemboran pada 4 (empat) sumur eksplorasi. Sumur pertama telah menemukan sumber gas yang akan diuji dalam beberapa minggu kedepan. Tiga sumur lainnya akan dibor pada kuartal II/ kuartal III 2020.