Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menandatangani Nota Kesepahaman tentang kerja sama dukungan kegiatan usaha hulu migas.
Kerja sama yang disepakati pada Senin (10/2/2020) itu akan mendukung upaya meningkatkan investasi hulu migas dengan sinergi kedua lembaga sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing.
Dalam konteks hulu migas nasional, maka kedua institusi memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun iklim investasi untuk mendorong peningkatan produksi migas agar target migas secara nasional dapat dicapai.
Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal menyampaikan bahwa pembangunan hulu migas di Aceh membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
"Dukungan diperlukan agar kapasitas SDM di BPMA menjadi semakin profesional sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik dan menarik investor lebih untuk mengelola potensi migas di Aceh," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (11/2/2020).
Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan sejumlah yang harus dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang baik secara nasional.
Dia menuturkan bahwa investasi di Indonesia akan dihitung secara keseluruhan. Sementara itu, sektor hulu migas memiliki karakteristik high risk dan high capital, sehingga dukungan investasi sangat diperlukan.
"Melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin diharapkan terjadi pertukaran data dan informasi yang semakin baik dan mampu meningkatkan kinerja hulu migas secara nasional," katanya.
Sinergi pemanfaatan Integrated Operation Center yang dimiliki SKK Migas untuk dapat membantu pengembangan hulu migas di Aceh agar dapat meningkatkan kontribusinya pada capaian hulu migas secara nasional.