Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan kawasan pariwisata terpadu di wilayah Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung ditargetkan dimulai pada 2021.
Proyek pengembangan kawasan pariwisata terpadu ini diinisiasi oleh tiga BUMN yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), dan PT Hutama Karya (Persero) dan Pemerintah Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa saat ini detail engineering design (DED) sudah selesai dan diharapkan pada pertengahan tahun ini atau awal tahun depan sudah dapat dibangun.
"Sekarang sudah dibuatkan DED-nya, jadi 2021 sudah bisa dimulai [pembangunannya]," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/3/2020).
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa proyek ini dipastikan tidak membutuhkan pembebasan lahan milik masyarakat. Walhasil, proyek yang akan dibangun di atas lahan seluas 251,05 hektare ini diharapkan berjalan lancar atau sesuai rencana.
Setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Lampung, PT ASDP, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ ITDC pada 19 Oktober 2019, akan dibentuk Perusahaan Bersama (Joint Venture).
Baca Juga
Selain itu, telah dibentuk juga Kelompok Kerja (Pokja) bersama dan penyusunan time schedule, serta Kerangka Acuan Kerja (KAK).
"visi, rencana induk, studi kelayakan dan Amdal [analisis dampak lingkungan] akan disusun oleh konsultan internasional," imbuhnya.
Adapun, sejumlah konsultan internasional yang berminat terlibat dalam proyek ini antara lain adalah WATG dan Aedas sebagai calon konsultan penyusunan masterplan, Coldwell sebagai calon konsultan bisnis, dan AECOM serta Jones Lang Lasalle (JLL) sebagai calon konsultan studi kelayakan.