Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN bersama dengan Kemenko Perekonomian, PT PLN (Persero), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengadakan rapat untuk membahas lebih lanjut proyek gasifikasi atau hilirisasi batu bara.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah meminta agar proyek gasifikasi ini secara ekonomi feasible.
"Kan kami bikin DME [dimethyl ether] sebagai ganti LPG. Jadi, kami minta supaya secara ekonomi feasible," ujarnya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Selasa (3/3/2020).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada akhir Januari bertemu dengan CEO Air Products Seifi Ghasemi.
Dalam pertemuan tersebut Luhut mengungkapkan membahas soal investasi proyek gasifikasi batu bara dimana Air Products mau melakukan investasi senilai US$6,5 miliar.
"Mereka mau investasi gasifikasi dengan PTBA. Dia laporan saja mau investasi, dia mau kasih untuk komitmen investasi US$6,5 miliar," katanya.
Investasi proyek gasifikasi batu bara ini dilakukan dengan PT Bukit Asam, di mana batu bara PTBA yang kalorinya berada pada 3.800 kcal/kg sangat cocok untuk digasifikasi.
Menurutnya, hasil turunan gasifikasi batu bara ini dapat membuat harga gas hanya US$6 per Million British Thermal Unit (MMBTU).
"Gasifikasi untuk nanti gas harganya US$6 per MMBTU. Kemudian DME turunannya sampe bahan chemical lainnya," tutur Luhut.