Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pengembang besar membangun ribuan unit apartemen strate title dalam 3 tahun ke depan di tengah kondisi bisnis properti yang belum sepenuhnya bangkit setelah lesu sejak 2013.
Nama-nama besar di bisnis properti, berdasarkan data konsultan properti Colliers International Indonesia, bakal terlibat dalam menambah apartemen strate title hingga 2023 dengan total unit sedikitnya 14.000.
Penambahan lebih dari 14.000 unit itu merupakan tren melanjutkan yang terjadi sepanjang kuartal terakhir tahun lalu tambahan pasokan apartemen sebanyak 2.458 unit.
Setelah melalui 7 tahun masa yang menjadi keleseuan di bisnis properti, memasuki 2020 ini berbagai pemangku kepentingan bisnis properti yakin tren positif di jalur kebangkitan berlanjut.
Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, mengakui bahwa arus bisnis properti sepanjang tahun ini memang masih terasa berat, tetapi sudah bergeraj di jalur positif, dan menjelang akhir 2020, akan melaju semakin kencang.
Keyakinan b erbagai pemangku kepentingan akan kebangkitan properti termasuk subsektor apartemen tak lepas dari fakta bahwa 2019 memang merupakan tahun politik sehingga semua lini bisnis relatif tersendat, tetapi kini itu telah berlalu dan saatnua bisnis berputar kencang kembali.
Itu pula agaknya keyakinan yang diusung pengembang asal Singapura, ACT Group, yang menuntaskan pembangunan apartemen Cambio Lofts yang berlokasi di Alam Sutera, Tangerang, Provinsi Banten.
Rita Megawati, Project Coordiantor Apartemen Cambio Lofts, menyatakan munculnya proyek baru di Jabodetabek karena pengembang optimis dengan kondisi bisnis dan juga permintaan pasar yang relatif masih tinggi. “Tapi dalam meluncurkan proyek, pengembang harus hati-hati terkait posisi harga dan penentuan konsep pada nilai jualnya,” tegasnya.
Yang dimaksud hati-hati oleh Rita adalah konsep produk harus berbeda dan menarik. Harga juga harus bisa bersaing. Untuk itu, menurut dia, seperti Cambio Lofts yang dikembangkan dengan konsep berbeda dari hunian vertikal lainnya.
Apartemen ini mengangkat konsep Highrise of Homes yang mengutamakan efisiensi dan memberikan kenyamanan dengan suasana Holiday Season Everyday.
Cambio Lofts membawa warna baru hunian vertikal dengan sentuhan inovasi produk yang bisa dirasakan pada setiap unitnya. Sebagai developer tingkat dunia yang telah mengembangkan lebih dari 30 proyek berskala internasional, ACT Group ingin memberikan sentuhan berbeda pada hunian bagi pasar di Indonesia.
“Konsep interiornya memberikan view luas di setiap ruangan, Ini membuat setiap unit memiliki ventilasi alami guna pencahayaan sinar matahari yang masuk dalam ruangan. Selain itu, kami maksimalkan fungsi dalam setiap sudut yang ada dalam ruangan," jelas Rita.
Dia mengatakan proyek ini memiliki kelebihan seperti lokasi yang sangat strategis: berada di tengah Alam Sutera, berseberangan dengan pusat belanja Living World, RS Internasional Omni, area kuliner Flavor Bliss, Pasar Delapan Alam Sutera, dan juga dekat menuju kawasan perkantoran karena Cambio Lofts berada di ruas jalan utama Alam Sutera.
Walau berada di kawasan premium, Cambio Lofts memiliki harga yang sangat menarik yaitu hanya Rp700 jutaan, hanya sekitar Rp20 juta per m2.
“Kami beda dengan proyek apartemen lain khususnya di AlamSutera. Posisi harga seperti ini tentu sangat menarik bagi pasar yang ingin memiliki hunian di Alam Sutera. Beberapa proyek lain yang segmennya sama dengan kami rata-rata sudah di atas Rp23 juta per m2, sedangkan,” ucap Rita melalui siaran pers yang diterima Bisnis pada Sabtu (29/2/2020).
Menurut catatan Bisnis, proyek ini menelan investasi Rp1,5 triliun dan dibangun mulai akhir Mei 2017. Cambio Lofts terdiri dari dua tower dengan memilikii total 1.400 unit.
ACT Group membangun Cambio Lofts melalui PT Graha Indah Semesta, usaha patungan dengan PT Jaya Prima Integra. ACT Group, yang didirikan Toh Aik Choon sebagai A.C.T. Enterprise Pte Ltd pada 1969 atau hampir 51 tahun lalu, juga menggarap bisnis properti di China dan Amerika Serikat.
