Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai penurunan suku bungan acuan atau BI 7 Days (Reverse) Repo Rate tidak berdampak signifikan ke sektor jasa konstruksi atau infrastruktur.
"Saya rasa tidak akan berdampak signifikan untuk sektor infrastruktur. Apalagi kenyataanya di lapangan bunga [perbankan] masih dua digit, lalu ditambah dampak virus corona yang juga berdampak buruk untuk perekonomian," kata Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio kepada Bisnis, Selasa (25/2/2020).
Menurutnya, penurunan suku bunga acuan tidak serta merta juga menurunkan suku bunga kredit. Faktanya, banyak pelaku usaha di bidang jasa konstruksi mengandalkan kredit sindikasi perbankan sebagai permodalan dalam menggarap proyek infrastruktur.
Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), Bank Indonesia telah memutuskan untuk menurunkan kembali suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.
Perinciannya, suku bunga deposit sebesar 4,00 persen dan suku bunga pinjaman sebesar 5,50 persen. Penurunan tersebut dimaksudkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global.
Keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan disambut positif oleh pelaku usaha di bidang konstruksi dan infrastruktur. Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Harto menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan membawa angin segar terhadap industri di bidang konstruksi dna infrastruktur yang sangat padat modal.
Baca Juga
"Ini angin segar buat dunia usaha, bagi bisnis jasa kontruksi ini sangat positif karena bisnis jasa kontruksi sangat padat modal," kata Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto kepada Bisnis, Selasa (25/2/2020).